SOP TENTANG ENEMA
|
|||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/6
|
|
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal Terbit
12 oktober 2018
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Enema merupakan tindakan memasukkan
cairan melalui anus hingga ke kolon desenden (enema rendah) atau kolon
desenden (enema tinggi)
|
||
TUJUAN
|
·
Mendorong defeksi dengan merangsang
peristaltik usus
·
Mengosongkan usus sebagai tindakan
persiapan operasi atau kolonoskopi
·
Melunakkan massa feses yang keras dan
membantu mengeluarkannya
·
Membantu defeksi normal sebagai bagian
dari program latihan defekasi (bowel training program)
|
||
KEBIJAKAN
|
a. Relaksasi akan membuat individu lebih
mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stres
b. Masalah yang berhubungan dengan stres
seperti hipertensi,sakit kepala dapat diobati atau diatasi dengan relaksasi
c. Kelelahan aktivitas mental latihan fisik
dapat diatasi dengan cepat dengan cara relaksasi
d. Mengurangi tingkat kecemasan
e. Relaksasi merupakan bantuan untuk
menyembuhkan penyakit tertentu dan pasca operasi
f. Mengontrol antixipatory anxiety sebelum
situasi yang menimbulkan kecemasan
|
||
PETUGAS
|
|
||
PERALATAN
|
1.
Wadah enema atau irigator
2.
Larutan enema :
·
Dewasa : 700-1000 ml, dengan suhu
40,5-43 derajat celcius
·
Anak-anak dengan suhu larutan 37 derajat
celcius :
·
Bayi : 150-250 ml
·
Todler : 250-350 ml
·
Usia sekolah : 300-500 ml
·
Remaja : 500-700 ml
3.
Selang rektal dengan ujung bulat berukuran 22-30 G untuk pasien dewasa dan
12-18 G untuk pasien anak-anak
4.
Selang penghubung (selang irigator), antara selang rektal dengan wadah, yang
memiliki klem pengatur
5.
Termometer air untuk mengukur suhu larutan
6.
Pelumas larut air atau vaselin
7.
Perlak pengalas
8.
Selimut mandi
9.
Kertas tisu
10.
Pispot
11.
Bengkok
12.
Baskom dua buah
13.
Waslap
14.
Handuk
15.
Sabun
16.
Sarung tangan dua buah
17.
Tiang IV
18.
Set enema komersial jika tidak menggunakan set enema selang rektal
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
A.
Tahap orientasi
B.
Fase kerja
1.
Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
2.
Letakkan peralatan dekat dengan pasien
3.
Tutup
jendela dan sampiran untuk menjaga privasi pasien
4.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
bersih
5.
Ganti selimut tidur pasien dengan
selimut mandi
6.
Bantu pasien memperoleh posisi miring
kiri untuk enema rendah dan penggunaan set enema komersial serta miring kanan
untuk enema tinggi, dengan lutut kanan fleksi. Anak-anak biasanya diletakkan
dalam posisi dorsal recumbent
7.
Letakkan perlak pengalas di bawah bokong
pasien
8.
Buka selimut mandi hanya pada area yang
akan dilakukan prosedur
9.
Letakkan pispot dekat dengan tempat
tidur pasien
10. Siapkan peralatan
enema. Hubungkan selang irigator dengan wadah enema dan selang rektal,
kemudian tutup klem pengatur
11. Periksa suhu larutan
enema dengan termometer air atau dengan meneteskan sedikit larutan tersebut
ke pergelangan tangan anda bagian dalam
12. Masukkan larutan enema
yang hangat ke dalam wadah
13. Buang udara di dalam
selang dengan membuka klem pengatur. Selanjutnya, letakkan peralatan enema
yang sudah dihubungkan dekat dengan tempat tidur pasien
14. Oleskan pelumas atau
vaselin sekitar 3-4 cm pada ujung selang rektal. Untuk penggunaan selang
enema komersial, buka penutup set enema dan tambahkan pelumas atau vaselin
pada ujungnya
15. Dengan perlahan,
regangkan bokong pasien dan identifikasi anus. Anjurkan pasien untuk relaks
dengan menghembuskan nafas secara perlahan melalui mulut
16. Masukkan ujung selang
rektal atau ujung set enema komersial secara perlahan dan dorong ke arah
umbilikus pasien. Masukkan selang rektal dan set enema komersial sedalam
7,4-10 cm untuk pasien dewasa ; 5-7,5 untuk pasien anak-anak; dan 2,5-3,25 cm
untuk bayi. Set enema komersial biasanya tidak digunakan pada anak-anak.
Tarik selang rektal atau set enema komersial dengan segera jika ditemukan
tahanan
17. Buka klem pengatur
selang irigator dan biarkan larutan masuk ke dalam usus dengan perlahan.
Untuk set enema komersial, remas botol hingga seluruh larutan enema (sekitar
250 ml) masuk ke dalam rektum dan kolon
18. Gantungkan wadah
larutan enema di tiang IV dengan ketinggian yang sesuai 30-45 cm untuk enema
tinggi, 30 cm untuk enema rendah, dan 7,5 cm untuk enema pada bayi. Sesuaikan
aliran kecepatan dengan volume kecepatan enema, misalnya 1 liter larutan
enema dalam waktu 10 menit
19. Jika pasien mengeluh
kram, rendahkan wadah larutan enema atau klem selang irigator selama 30
detik. Selanjutnya, alirkan kembali larutan dengan kecepatan yang lebih
lambat
20. Tutup klem selang
irigator setelah semua larutan dimasukkan
21. Letakkan selang tissu
di sekitar selang rektal atau ujung set enema komersial pada anus dan tarik
selang rektal atau set enema komersial secara perlahan
22. Jelaskan pada pasien
bahwa perasaan distensi adalah normal dan minta pasien untuk menahan larutan
selama mungkin saat berbaring di tempat tidur. Untuk pasien anak-anak atau
bayi, tahan bokong selama beberapa menit
23. Rapikan peralatan
enema dan cuci secara menyeluruh menggunakan air hangat dan sabun jika akan
digunakan ulang. Buang set enema komersial bekas pakai ke dalam bengkok
24. Lepaskan sarung tangan
dan masukkan ke dalam bengkok
25. Bantu pasien ke kamar
mandi atau atur posisi pispot jika pasien mulai merasakan dorongan untuk
defekasi
26. Minta pasien untuk
tidak menyiram toilet sebelum anda mengkaji karakteristik feses atau
mengambil sampel untuk pemeriksaan labolatorium
27. Jika perlu, bantu
pasien membersihkan area perianal dengan air hangat dan sabun
28. Keringkan area
perianal dengan handuk
29. Angkat perlak pengalas
30. Lepaskan sarung tangan
31. Bantu pasien kembali
mengenakan pakaiannya
32. Ganti kembali selimut
pasien dengan selimut tidur
33. Ganti linen tempat
tidur pasien jika kotor
34. Bantu pasien
memperoleh posisi yang nyaman
35. Buka sampiran atau
jendela
36. Kembali gunakan sarung
tangan dan bersihkan pispot
37.Lepaskan sarung
tangan dan cuci tangan
38.
Dokumentasikan warna, bau, dan
konsistensi feses
C.
Fase terminasi
1.
Melakukan evaluasi
2.
Menyampaikan rencana tidak lanjut
3.
Mencuci tangan
4.
Berpamitan
D.
Fase selama tindakan
1.
Melakukan evaluasi
2.
Melakukan tindakan
3.
Tindakan dilakukan secara sistematis
4.
Ketenangan dalam meklakukan tindakan
|
Friday, January 11, 2019
SOP TENTANG ENEMA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment