Friday, January 11, 2019

SOP TENTANG ENEMA



SOP TENTANG ENEMA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/6
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR

Tanggal Terbit
       12 oktober 2018
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN
Enema merupakan tindakan memasukkan cairan melalui anus hingga ke kolon desenden (enema rendah) atau kolon desenden (enema tinggi)

TUJUAN

·         Mendorong defeksi dengan merangsang peristaltik usus
·         Mengosongkan usus sebagai tindakan persiapan operasi atau kolonoskopi
·         Melunakkan massa feses yang keras dan membantu mengeluarkannya
·         Membantu defeksi normal sebagai bagian dari program latihan defekasi (bowel training program)

KEBIJAKAN
a.       Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stres
b.      Masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi,sakit kepala dapat diobati atau diatasi dengan relaksasi
c.       Kelelahan aktivitas mental latihan fisik dapat diatasi dengan cepat dengan cara relaksasi
d.      Mengurangi tingkat kecemasan
e.       Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan pasca operasi
f.       Mengontrol antixipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan
PETUGAS
    1. Novia trismiati            (1803066)
    2. Novia nur rahmawati  (1803067)
    3. Noor putri elliya       (1803064)
PERALATAN
1. Wadah enema atau irigator
2. Larutan enema :
·         Dewasa : 700-1000 ml, dengan suhu 40,5-43 derajat celcius 
·         Anak-anak dengan suhu larutan 37 derajat celcius :
·         Bayi : 150-250 ml
·         Todler : 250-350 ml
·         Usia sekolah : 300-500 ml
·         Remaja : 500-700 ml
3. Selang rektal dengan ujung bulat berukuran 22-30 G untuk pasien dewasa dan 12-18 G untuk pasien anak-anak
4. Selang penghubung (selang irigator), antara selang rektal dengan wadah, yang memiliki klem pengatur
5. Termometer air untuk mengukur suhu larutan
6. Pelumas larut air atau vaselin
7. Perlak pengalas
8. Selimut mandi
9. Kertas tisu
10. Pispot
11. Bengkok
12. Baskom dua buah
13. Waslap
14. Handuk
15. Sabun
16. Sarung tangan dua buah
17. Tiang IV
18. Set enema komersial jika tidak menggunakan set enema selang rektal


PROSEDUR
PELAKSANAAN
A.    Tahap orientasi
  1. Mengucapkan salam dan perkenalan
  2. Cek identitas keselamatan indentitas
  3. Menjelaskan petunjuk
  4. Menjelaskan prosedur
  5. Menyiapan keesiapan pasien


B.     Fase kerja
1.      Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
2.      Letakkan peralatan dekat dengan pasien
3.       Tutup jendela dan sampiran untuk menjaga privasi pasien
4.      Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih 
5.      Ganti selimut tidur pasien dengan selimut mandi
6.      Bantu pasien memperoleh posisi miring kiri untuk enema rendah dan penggunaan set enema komersial serta miring kanan untuk enema tinggi, dengan lutut kanan fleksi. Anak-anak biasanya diletakkan dalam posisi dorsal recumbent
7.      Letakkan perlak pengalas di bawah bokong pasien
8.      Buka selimut mandi hanya pada area yang akan dilakukan prosedur
9.      Letakkan pispot dekat dengan tempat tidur pasien
10.  Siapkan peralatan enema. Hubungkan selang irigator dengan wadah enema dan selang rektal, kemudian tutup klem pengatur
11.  Periksa suhu larutan enema dengan termometer air atau dengan meneteskan sedikit larutan tersebut ke pergelangan tangan anda bagian dalam
12.  Masukkan larutan enema yang hangat ke dalam wadah 
13.  Buang udara di dalam selang dengan membuka klem pengatur. Selanjutnya, letakkan peralatan enema yang sudah dihubungkan dekat dengan tempat tidur pasien
14.  Oleskan pelumas atau vaselin sekitar 3-4 cm pada ujung selang rektal. Untuk penggunaan selang enema komersial, buka penutup set enema dan tambahkan pelumas atau vaselin pada ujungnya
15.  Dengan perlahan, regangkan bokong pasien dan identifikasi anus. Anjurkan pasien untuk relaks dengan menghembuskan nafas secara perlahan melalui mulut
16.  Masukkan ujung selang rektal atau ujung set enema komersial secara perlahan dan dorong ke arah umbilikus pasien. Masukkan selang rektal dan set enema komersial sedalam 7,4-10 cm untuk pasien dewasa ; 5-7,5 untuk pasien anak-anak; dan 2,5-3,25 cm untuk bayi. Set enema komersial biasanya tidak digunakan pada anak-anak. Tarik selang rektal atau set enema komersial dengan segera jika ditemukan tahanan
17.  Buka klem pengatur selang irigator dan biarkan larutan masuk ke dalam usus dengan perlahan. Untuk set enema komersial, remas botol hingga seluruh larutan enema (sekitar 250 ml) masuk ke dalam rektum dan kolon
18.  Gantungkan wadah larutan enema di tiang IV dengan ketinggian yang sesuai 30-45 cm untuk enema tinggi, 30 cm untuk enema rendah, dan 7,5 cm untuk enema pada bayi. Sesuaikan aliran kecepatan dengan volume kecepatan enema, misalnya 1 liter larutan enema dalam waktu 10 menit
19.  Jika pasien mengeluh kram, rendahkan wadah larutan enema atau klem selang irigator selama 30 detik. Selanjutnya, alirkan kembali larutan dengan kecepatan yang lebih lambat
20.  Tutup klem selang irigator setelah semua larutan dimasukkan
21.  Letakkan selang tissu di sekitar selang rektal atau ujung set enema komersial pada anus dan tarik selang rektal atau set enema komersial secara perlahan 
22.  Jelaskan pada pasien bahwa perasaan distensi adalah normal dan minta pasien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring di tempat tidur. Untuk pasien anak-anak atau bayi, tahan bokong selama beberapa menit
23.  Rapikan peralatan enema dan cuci secara menyeluruh menggunakan air hangat dan sabun jika akan digunakan ulang. Buang set enema komersial bekas pakai ke dalam bengkok
24.  Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
25.  Bantu pasien ke kamar mandi atau atur posisi pispot jika pasien mulai merasakan dorongan untuk defekasi
26.  Minta pasien untuk tidak menyiram toilet sebelum anda mengkaji karakteristik feses atau mengambil sampel untuk pemeriksaan labolatorium 
27.  Jika perlu, bantu pasien membersihkan area perianal dengan air hangat dan sabun 
28.  Keringkan area perianal dengan handuk
29.  Angkat perlak pengalas
30.  Lepaskan sarung tangan
31.  Bantu pasien kembali mengenakan pakaiannya 
32.  Ganti kembali selimut pasien dengan selimut tidur 
33.  Ganti linen tempat tidur pasien jika kotor
34.  Bantu pasien memperoleh posisi yang nyaman
35.  Buka sampiran atau jendela 
36.  Kembali gunakan sarung tangan dan bersihkan pispot
37.Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
38.   Dokumentasikan warna, bau, dan konsistensi feses
C.     Fase terminasi
1.      Melakukan evaluasi
2.      Menyampaikan rencana tidak lanjut
3.      Mencuci tangan
4.      Berpamitan

D.    Fase selama tindakan
1.      Melakukan evaluasi
2.      Melakukan tindakan
3.      Tindakan dilakukan secara sistematis
4.      Ketenangan dalam meklakukan tindakan







No comments:

Post a Comment