Friday, January 11, 2019

KONSEP HOME CARE (teknik penulisan skripsi yang benar)


KONSEP HOME CARE
Noor Putri Elliya
NIM 1803064
A.    PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Pelayanan kesehatan di rumah (home care) merupakan penyediaan pelayanan dan peralatan professional perawat bagi pasien dan keluarganya di rumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan penyakit, diangnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilitatif. Pelayanan home care menyediakan berbagai jenis layanan perawatan di rumah pasien dan fokus pelayanan ini adalah kemandirian pasien dan keluargannya.

            Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi jumlah pasien yang yag tidak tertampung di Rumah Sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi first option dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dengan konsep home care maka pasien yang sakit dengan kriteria tertentu (terutama yang tidak memerlukan peralatan rumah sakit) tidak lagi harus ke rumah sakit, tetapi tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien dengan fokus utama pada kemandirian pasien dan keluargannya. (Triwibowo, 2012 : 1-6)

B.     PEMBAHASAN
1.      Definisi Home Care
      Home care adalah komponen dari pelayanan kesehatan yang komprehensif dimana pelayanan kesehatan disediakan untuk individu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan mempromosikan, mempertahankan atau memaksimakan level kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di dalamnya penyakit terminal.
      Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka panjang (long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga professional maupun nonprofessional yang telah mendapatkan pelatihan. Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah mencakup upaya untuk menyembuhkan, mempertahankan, memelihara dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain. (Triwibowo, 2012 : 7-9)

2.      Tujuan Home Care
      Secara khusus home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, baya, tenaga, dan fikiran. Menurut Diktorat Bina Pelayanan Keperawtan Departemen Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang Home Care: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara lain:
a.       Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spiritual.
b.      Meningkatnya kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
c.       Terpenuhinya kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan pasien. (Triwibowo, 2012 : 16-17)

3.      Manfaat Home Care
Manfaat dari pelayanan home care bagi pasien antara lain adalah:
a.        Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif.
b.      Pelayanan lebih professional.
c.       Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal dan etik keperawatan.
d.      Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dna puas dengan asuhan keperawatan yang professional. (Triwibowo, 2012 : 17-18)

4.      Prinsip-prinsip Home Care
      Adapun prinsip-prinsip home care menurut Cecep Tribowo dalam bukunya tentang “Home Care: Konsep Kesehatan Masa Kini” menyebutkan bahwa prinsip-prinsip home care sebagai barikut.
a.       Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
b.      Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keptusan dalam praktik.
c.       Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara terus menerus.
d.      Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
e.       Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
f.       Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan komplikasi.
g.      Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarganya terhadap intervensi keperawtanan.
h.      Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarganya akan pelayanan yang bermutu melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge planning), dan koordinasi dengan sumber-sumber di komunitas.
i.        Memelihara hubungan diantara angota tim untuk menjamin agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung.
j.        Mengembangkan kemampuan profesioanl dan berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.
k.      Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
l.        Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan. (Triwibowo, 2012 : 18-19)

5.      Model Teori Keperawatan yang Berkaitan dengan Home Care
      Adapun Model Teori Keperawatan yang Berkaitan dengan Home Care sebagai barikut.
a.       Teori Lingkungan (Florence Nigthingale)
            Model konsep Florence Nigthingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. (Hidayat, 2009 : 53)

b.      Teori Konsep Manusia sebagai Unit (Martha E. Rogers)
            Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Asumsi  tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara ilmiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian sistem ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan helicy. (Hidayat, 2009 : 53)

c.       Teori Transkultural Nursing (M. Leininger)
            Leininger percaya bahwa, tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Leininger percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip “care” dan pemahaman yang mendalam mengenai “care”, sehingga cultures care, nilai-nilai, keyakinan, dan  pola hidup memberikan landasan yang real dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Strutur sosial seperti kepercayaaan, politik, ekonomi, dan kekeluargaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada “care” dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit. (Triwibowo, 2012 : 11)

d.      Theory of Human Caring (Watson)
            Jatson memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan empat kebutuhan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit, dan penyembuhan kesehatahan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. (Hidayat, 2004 : 49)

e.       Theory Self Care (Dorothea Orem)
            Pandangan teori Orem dalam tantanan pelayanan keperawatan ditunjukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care di antaranya:
1)      Perawatan Diri sendiri (Self Care)
Dalam teori ini Orem mengemukakan bahwa self care meliputi:
a)      Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta  dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan;
b)      Self care agency merupakan suatu kemampuan individu yang melakukan keperawatan sendiri yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain;
c)      Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat;
d)     Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditunjukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
2)      Self Care Defisit
      Self care defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
3)      Teori Sistem Keperawatan
      Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri, kebutuhan pasien, dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi dalam system pelayanan keperawatan diantaranya:
a)      Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System),
b)      Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System), dan
c)      Sistem suportif dan edukatif. (Hidayat, 2004 : 49)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Triwibowo, Cecep. 2012. Home Care: Konsep Kesehatan Masa Kini. Yogyakarta: Nuha Medika.





No comments:

Post a Comment