KONSEP HOME CARE
Noor Putri Elliya
NIM 1803064
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di rumah (home care) merupakan penyediaan
pelayanan dan peralatan professional perawat bagi pasien dan keluarganya di
rumah untuk menjaga kesehatan, edukasi, pencegahan penyakit, diangnosis dan
penanganan penyakit, terapi paliatif, dan rehabilitatif. Pelayanan home care menyediakan berbagai jenis
layanan perawatan di rumah pasien dan fokus pelayanan ini adalah kemandirian
pasien dan keluargannya.
Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk mengantisipasi
jumlah pasien yang yag tidak tertampung di Rumah Sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi first option dalam pembangunan kesehatan
di Indonesia. Dengan konsep home care maka pasien yang sakit dengan kriteria
tertentu (terutama yang tidak memerlukan peralatan rumah sakit) tidak lagi
harus ke rumah sakit, tetapi tenaga kesehatan yang mendatangi rumah pasien
dengan fokus utama pada kemandirian pasien dan keluargannya. (Triwibowo, 2012 :
1-6)
B.
PEMBAHASAN
1.
Definisi Home Care
Home care
adalah komponen dari pelayanan kesehatan yang komprehensif dimana pelayanan
kesehatan disediakan untuk individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
dengan tujuan mempromosikan, mempertahankan atau memaksimakan level kemandirian
serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di dalamnya
penyakit terminal.
Perawatan
kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka panjang
(long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga professional maupun nonprofessional
yang telah mendapatkan pelatihan. Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
mencakup upaya untuk menyembuhkan, mempertahankan, memelihara dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental atau emosi pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan
melibatkan pasien dan keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain. (Triwibowo,
2012 : 7-9)
2.
Tujuan Home Care
Secara
khusus home care bertujuan untuk
meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative, mengurangi
frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, baya, tenaga, dan
fikiran. Menurut Diktorat Bina Pelayanan Keperawtan Departemen Kesehatan RI
dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang Home Care: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan
khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara lain:
a. Terpenuhinya
kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spiritual.
b. Meningkatnya
kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharaan dan perawatan anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
c. Terpenuhinya
kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai kebutuhan pasien.
(Triwibowo, 2012 : 16-17)
3.
Manfaat Home Care
Manfaat dari pelayanan home care bagi pasien antara lain adalah:
a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan
komprehensif.
b. Pelayanan lebih professional.
c. Pelayanan
keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal dan etik
keperawatan.
d. Kebutuhan pasien
akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dna puas dengan asuhan
keperawatan yang professional. (Triwibowo, 2012 : 17-18)
4.
Prinsip-prinsip Home Care
Adapun
prinsip-prinsip home care menurut
Cecep Tribowo dalam bukunya tentang “Home
Care: Konsep Kesehatan Masa Kini” menyebutkan bahwa prinsip-prinsip home care sebagai barikut.
a. Pengelolaan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh perawat/TIM yang
memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
b. Mengaplikasikan
konsep sebagai dasar mengambil keptusan dalam praktik.
c. Mengumpulkan dan
mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif secara terus menerus.
d. Menggunakan data
hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
e. Mengembangkan
rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan
tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
f. Memberikan
pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan
kesehatan dan pencegahan komplikasi.
g. Mengevaluasi
secara terus menerus respon pasien dan keluarganya terhadap intervensi
keperawtanan.
h. Bertanggung
jawab terhadap pasien dan keluarganya akan pelayanan yang bermutu melalui
manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge planning),
dan koordinasi dengan sumber-sumber di komunitas.
i.
Memelihara hubungan diantara angota tim untuk menjamin
agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung.
j.
Mengembangkan kemampuan profesioanl dan berkontribusi
pada pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.
k. Berpartisipasi
dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah.
l.
Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan
praktik keperawatan. (Triwibowo, 2012 : 18-19)
5.
Model Teori
Keperawatan yang Berkaitan dengan Home
Care
Adapun Model
Teori Keperawatan yang Berkaitan dengan Home
Care sebagai barikut.
a. Teori Lingkungan
(Florence Nigthingale)
Model
konsep Florence Nigthingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model
konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,
dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan
dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat
mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi
lain. (Hidayat, 2009 : 53)
b. Teori Konsep
Manusia sebagai Unit (Martha E. Rogers)
Martha
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat
dan karakter yang berbeda-beda. Asumsi
tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara ilmiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian sistem ketersediaan sebagai satu
kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan helicy. (Hidayat, 2009 : 53)
c. Teori
Transkultural Nursing (M. Leininger)
Leininger
percaya bahwa, tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis
pada kultur. Leininger percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip
“care” dan pemahaman yang mendalam mengenai “care”, sehingga cultures care, nilai-nilai, keyakinan,
dan pola hidup memberikan landasan yang
real dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap
pelayanan pada kultur tertentu. Strutur sosial seperti kepercayaaan, politik,
ekonomi, dan kekeluargaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada “care”
dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit. (Triwibowo, 2012 : 11)
d. Theory of Human Caring (Watson)
Jatson memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan
untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi
dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri. Berdasarkan empat kebutuhan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit, dan penyembuhan kesehatahan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. (Hidayat, 2004 : 49)
e. Theory Self Care (Dorothea Orem)
Pandangan
teori Orem dalam tantanan pelayanan keperawatan ditunjukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk
teori self care di antaranya:
1) Perawatan Diri
sendiri (Self Care)
Dalam teori ini Orem mengemukakan bahwa self care meliputi:
a) Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu
serta dilaksanakan oleh individu itu
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan;
b) Self care agency
merupakan suatu kemampuan individu yang melakukan keperawatan sendiri yang
dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan
lain-lain;
c) Adanya tuntutan
atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri
yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat;
d) Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditunjukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal
dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya
mempertahankan fungsi tubuh.
2) Self Care Defisit
Self care defisit merupakan bagian penting dalam perawatan
secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat
perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau
kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan
dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan
perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki
metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang
lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada
orang lain.
3) Teori Sistem
Keperawatan
Teori Sistem Keperawatan
merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan
diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem
yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri, kebutuhan pasien,
dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori
system ini Orem memberikan identifikasi dalam system pelayanan keperawatan
diantaranya:
a) Sistem bantuan
secara penuh (Wholly Compensatory System),
b) Sistem bantuan
sebagian (Partially Compensatory System), dan
c) Sistem suportif
dan edukatif. (Hidayat, 2004 : 49)
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi Kedua. Jakarta: Salemba
Medika.
Triwibowo, Cecep. 2012. Home Care: Konsep Kesehatan Masa Kini. Yogyakarta: Nuha Medika.
No comments:
Post a Comment