|
PENATALAKSANAAN
SISTEM DRAINASE URIN
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
|
|
PROSEDUR
OPERASIONAL STANDAR
|
Tanggal Terbit
18 Oktober 2018
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES KaryaHusada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep,
Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Kepatenan
kateter urin yang telah dipasang harus di pertahankan guna memfasilitasi urin
mengalir melalui selang yang dimasukkan ke dalam kandung kemih.
|
||
TUJUAN
|
1. Mengurangi kontaminasi kandung kemih
2. Mengurangi infeksi saluran perkemihan
3. Mempertahankan integritas kulit
4. Memperlancar aliran urin
5. Mencegah terjadinya aliran balik/refluks
|
||
KEBIJAKAN
|
Pada pasien yang mengalami gangguan pada
sistem drainase urine
|
||
PETUGAS
|
NOOR PUTRI ELLIYA (1803064)
|
||
PERALATAN
|
1.
Kit / paket perawatan kateter uretra ( termasuk sarung tangan
non streil, duk / kain selimut, bola kapas, vaseline)
2.
Pencahyaan ekstra ( opsional )
Apabila
paket kateter uretra tidak tersedia atau tidak dipilih ganti dengan :
1. Waskom berisi air hangat dan sabun
2. Waslap / bola kapas
3. Handuk besar
4. Sarung tangan non sterile
5. Satu buah kain untuk selimut
6. Gulungan plester
7. Salep bakteria ( opsional )
8. Laarutan antiseptik ( opsional )
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mendekatkan alat –alat ke sekitar
klien
2. Lakukan cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Jelaskan prosedur pada klien,
tekankan perlunya membersihkan sekitar kateter
2. Tentukan klien apa klien alergi
terhadap anti septik atau sabun ( periksa catatan )
C. Tahap Kerja
1. Persiapan air hangat
2. Bersikap privasi
3. Pasang sarung tangan non sterile
4. Turunkan pagar tempat tidur dan letakkan
perlak di bawah pantat klien
5. Posisikan klien dalam posisi dorsal
recumbrent atau posisi miring
6. Bersihkan area supra pubis dan pubis
dengan kain bersabun dan bilas dengan air. Bilas waslap
7. Kaji adanya kemerahan di tempat
pemasangan kateter dan tanyakan pada klien apakah terdapat rasa tidak nyaman
atau rasa terbakar
8. Untuk klien wanita, buka labia dan
bersihkan pintu masuk ke meatus urianarus dengan handuk sabun atau dengan
bola kapas menggunakan gerakan melingkar. Bersihkan dari permukaan terdalam
keluar, apabila terdapat banyak drainase purulent, gunakan larutan anti
septik non iritasi pada bola kapas untuk membersihkan area. Cuci dan bilas
bagian dalam pubis, gunakan sebuah bola kapas kepada setiap sisi labia atau
menggunakan area bersih di waslap pada setiap sisi labia dengan melakukan
usapan kearah bawah.
Untuk klien pria, pegang batang penis dengan kuat. Hati – hati
agar tidak menarik kateter, bersihkan
meatur urinarius dan glans dengan bola kapas atau dengan waslap bersabun
dengan gerakan melingkar, dari arah meatus ke luar menuju batang penis.
9. Bersihkan sekeliling kateter dan
bersihkan slang dari area inersi ke arah distal sejauh 10cm. Hati-hati agar
tidak menarik kateter. Perhatikan dan bersihkan setiap sekresi yang telah
kering.
10. Bilas area secara menyeluruh. Apabila
terdapat irigasi dan apabila di programkan, berikan salep bakteriostatik
disekeliling tempat kateter.
11. Keringkan are genital dengan handuk.
12. Buang air mandi, waslap, dan handuk.
13. Fiksasi kateter secara longgar
menggunakan plester ke paha disisi tempat katong drainase akan digantung (
pastikan bahwa selang tidak tertekuk, terpelintir )
D. Tahap Evaluasi
1. Bereskan alat-alat yang telah di
pergunakan
2. Rapihkan kembali klien
3. Ucapkan salam
4. Buka sarung tangan dan buang
5. Lakukan cuci tangan
6. Dokumentasikan seluruh hasil
pengumpulan data pada format yang telah disiapkan
|
Friday, January 11, 2019
SOP PENATALAKSANAAN SISTEM DRAINASE URIN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment