Friday, January 11, 2019

SOP PENATALAKSANAAN SISTEM DRAINASE URIN



PENATALAKSANAAN 
SISTEM DRAINASE URIN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Tanggal Terbit




18 Oktober 2018
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES KaryaHusada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep,
Sp.Kom

PENGERTIAN
Kepatenan kateter urin yang telah dipasang harus di pertahankan guna memfasilitasi urin mengalir melalui selang yang dimasukkan ke dalam kandung kemih.
TUJUAN
1.      Mengurangi kontaminasi kandung kemih
2.      Mengurangi infeksi saluran perkemihan
3.      Mempertahankan integritas kulit
4.      Memperlancar aliran urin
5.      Mencegah terjadinya aliran balik/refluks
KEBIJAKAN
 Pada pasien yang mengalami gangguan pada sistem drainase urine
PETUGAS
NOOR PUTRI ELLIYA (1803064)
PERALATAN
1.      Kit / paket perawatan kateter uretra ( termasuk sarung tangan non streil, duk / kain selimut, bola kapas, vaseline)
2.      Pencahyaan ekstra ( opsional )
Apabila paket kateter uretra tidak tersedia atau tidak dipilih ganti dengan :
1.    Waskom berisi air hangat dan sabun
2.    Waslap / bola kapas
3.    Handuk besar
4.    Sarung tangan non sterile
5.    Satu buah kain untuk selimut
6.    Gulungan plester
7.    Salep bakteria ( opsional )
8.    Laarutan antiseptik ( opsional )

PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. Tahap Pra Interaksi
1. Mendekatkan alat –alat ke sekitar klien
2. Lakukan cuci tangan

B. Tahap Orientasi
1. Jelaskan prosedur pada klien, tekankan perlunya membersihkan sekitar kateter
2. Tentukan klien apa klien alergi terhadap anti septik atau sabun ( periksa catatan )

C. Tahap Kerja
1.      Persiapan air hangat
2.      Bersikap privasi
3.      Pasang sarung tangan non sterile
4.      Turunkan pagar tempat tidur dan letakkan perlak di bawah pantat klien
5.      Posisikan klien dalam posisi dorsal recumbrent atau posisi miring
6.      Bersihkan area supra pubis dan pubis dengan kain bersabun dan bilas dengan air. Bilas waslap
7.      Kaji adanya kemerahan di tempat pemasangan kateter dan tanyakan pada klien apakah terdapat rasa tidak nyaman atau rasa terbakar
8.      Untuk klien wanita, buka labia dan bersihkan pintu masuk ke meatus urianarus dengan handuk sabun atau dengan bola kapas menggunakan gerakan melingkar. Bersihkan dari permukaan terdalam keluar, apabila terdapat banyak drainase purulent, gunakan larutan anti septik non iritasi pada bola kapas untuk membersihkan area. Cuci dan bilas bagian dalam pubis, gunakan sebuah bola kapas kepada setiap sisi labia atau menggunakan area bersih di waslap pada setiap sisi labia dengan melakukan usapan kearah bawah.
Untuk klien pria, pegang batang penis dengan kuat. Hati – hati agar tidak menarik  kateter, bersihkan meatur urinarius dan glans dengan bola kapas atau dengan waslap bersabun dengan gerakan melingkar, dari arah meatus ke luar menuju batang penis.
9.      Bersihkan sekeliling kateter dan bersihkan slang dari area inersi ke arah distal sejauh 10cm. Hati-hati agar tidak menarik kateter. Perhatikan dan bersihkan setiap sekresi yang telah kering.
10.  Bilas area secara menyeluruh. Apabila terdapat irigasi dan apabila di programkan, berikan salep bakteriostatik disekeliling tempat kateter.
11.  Keringkan are genital dengan handuk.
12.  Buang air mandi, waslap, dan handuk.
13.  Fiksasi kateter secara longgar menggunakan plester ke paha disisi tempat katong drainase akan digantung ( pastikan bahwa selang tidak tertekuk, terpelintir )

D. Tahap Evaluasi
1. Bereskan alat-alat yang telah di pergunakan
2. Rapihkan kembali klien
3. Ucapkan salam
4. Buka sarung tangan dan buang
5. Lakukan cuci tangan
6. Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada format yang telah disiapkan




No comments:

Post a Comment