|
Pemberian Cairan Intravena
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/5
|
|
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal Terbit
17 oktober 2018
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Pemberian cairan
intravena adalah tindakan member cairan intravena melalui akses vena yang
telah dibuat
|
||
TUJUAN
|
Member dan
mempertahankan terapi cairan intravena.
|
||
KEBIJAKAN
|
|
||
PETUGAS
|
Noor
Putri Elliya (1803064)
|
||
PERALATAN
|
1.
Cairan intravena sesuai kebutuhan.
2.
Jarum atau kateter untuk pungsi vena yang sesuai.
3.
Set infus.
4.
Kapas alcohol.
5.
Torniket.
6.
Sarung tangan bersih sekali pakai.
7.
Perlak pengalas.
8.
Papan tangan untuk klien anak-anak jika perlu.
9.
Bengkok.
10. Kasa berukuran
2x2 cm dan salep povidone iodine, atau cairan povidone iodine untuk balutan
transparan.
11. Plster yang
telah dipotong sesuai kebutuhan dan siap digunakan.
12. Handuk untuk
diletakkan di bawah tangan klien jika perlu.
13. Tiang intravena
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
A. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
& perkenalan
2. Cek identitas
keselamatan pasien
3. Menjelaskan
tujuan
4. Menjelaskan
prosedur
5. Menanyakan
kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. Atur peralatan
yang diperlukan di samping tempat tidur klien
3. Buka kemasan
cairan intravena steril menggunakan teknik aseptic
4. Gunakan prinsip
“12 benar” pemberian obat untuk memastikan ketepatan cairan yang akan
diberikan. Pastikan aditif yang diresepkan, seperti kalium dan vitamin, telah
disiapkan. Periksa cairan dan zat aditif untuk warna, kejernihan, dan tanggal
kadaluarsa.
5. Buka set infuse
dan pertahankan sterilitas pada kedua ujung selang.
6. Geres klem ingga
mencapai sekitar 2-5 cm di bawah bilik tetes, kemudian tutup klem.
7. Lepaskan tutup
botol cairan intravena, atau lapisan plastic yang menutup porta selang
intravena pada kantong cairan intravena.
8. Bersihkan karet
penyumbat botol atau kantong cairan intravena menggunakan kapas alcohol,
kemudian tusukkan set infuse kedalamnya.
9. Tekan bilik
tetes, kemudian lepaskan untuk mengisinya dengan cairan intravena. Biarkan
bilik tetes terisi hingga 1/3-1/2.
10. Lepaskan
pelindung jarum dan buka klem agar cairan bisa mengalir melalui selang ke
adaptor jarum. Tutup kembali klem dan pasang pelindung jarum setelah slang
terisi cairan.
11. Pastikan slang
bebas dari udara dan gelembung udara dengan membiarkan cairan mengalir
melalui slang hingga gelembung udara keluar.
12. Pilih jarum
intravena yang sesuai atau over the needle catheter (ONC).
13. Pilih lokasi
vena yang akan digunakan.
14. Jika terdapat
banyak rambut pada lokasi penusukan, lakukan pengguntingan.
15. Pasang torniket
sekitar 10-12 cm diatas lokasi penusukan. Torniket seharusnya menyumbat
aliran vena, bukan arteri. Periksa adanya nadi distal.
16. Kenakan sarung
tangan sekali pakai. Pelindung mata dan masker dapat digunakan jika perlu.
17. Letakkan adaptor
jarum set infuse dekat dengan kasa steril atau handuk.
18. Dilatasi atau
lebarkan vena dengan cara:
a. Menggosok
ekstremitas vena yang akan menjadi lokasi pungsi dari distal ke proksimal.
b. Mengepalkan dan
membuka kepalan tangan klien.
c. Menepuk vena
klien secara perlahan menggunakan kompres hangat pada ekstremitas, misalnya
dengan waslap hangat.
19. Bersihkan lokasi
insersi dengan gerakan sirkular yang tegas menggunakan kapas alcohol. Hindari
menyentuh lokasi yang telah dibersihkan dan biarkan lokasi tersebut
mongering.
20. Lakukan pungsi
vena. Viksasi vena dengan menekan ibu jari anda pada vena klien, kemudian
menariknya kea rah yang berlawanan dengan arah pungsi sejauh 5-7,5 cm. jika
menggunakan jarum kupu-kupu, pegang jarum atau ONC pada sudur 200-300
dengan bevel menghadap ke atas dan sedikit ke atas distal dari tempat actual
pungsi vena. Lakukan jarum palalel terhadap vena.
21. Perhatikan
keluarnya darah melalui slang jarum kupu-kupu atau bilik flashback ONC, yang
menandakan bahwa jarum telah memasuki vena. Masukkan jarum atau ONC hingga
bagian tengah kemudian dorong kateter hingga hub melekat pada lokasi pungsi
vena. Dorong kateter ONC 0,6 cm kedalam vena, kemudian lepaskan stilet.
Jangan pernak memasukkan kembali stilet setelah di lepaskan.
22. Tahan kateter
dengan satu tangan dan lepaskan torniket hubungkan adaptor jarum set infuse
ke hub dan ONC. Jangan menyentuh adaptor jarum.
23. Buka klem untuk
memulai infuse pada kecepatan yang sesuai untuk mempertahankan kepatenan
aliran IV. Tindakan ini tidak diperlukan pada heparin LOCK.
24. Fiksasi kateter.
Prosedur dapat berbeda. Periksa kebijakan institusi.
a. Pasang plester
kecil (1,25 cm) di bawah kateter dengan sisi yang berperekat menghadap ke
atas, kemudian silangkan plester di atas kateter.
b. Jika menggunakan
balutan kasa, oleskan salep povidone iodine di tempat pungsi vena. Jika
menggunakan balutan transparan, oleskan povidone iodine pada lokasi pungsi
vena. Biarkan cairan mongering.
c. Pasang plester
kedua tepat menyilang hub kateter.
d. Letakkan
bantalan kasa berukuran 2x2 cm pada lokasi insersi kateter, kemudian fiksasi
plester 2,5 cm tau pasang balutan transparan. Jangan menutup ubungan antara
slang IV dan hub kateter.
e. Letakkan
lengkungan slang infuse pada balutan menggunakan plester 2,5 cm.
f. Untuk pemberian
cairan IV, atur kecepatan aliran hingga jumlah tetesan yang tepat per menit.
g. Untuk heparin
lock,bilas dengan normal salin kosong atau normal salin bercampur heparin
steril 1-3 ml (10-100 U/ml).
h. Tuliskan tanggal
dan waktu pemasangan infuse serta ukuran jarum yang digunakan pada balutan.
25. Lepaskan sarung
tangan, rapikan peralatan, dan cuci tangan.
26. Dokumentasikan
dalam catatan perawatan mengenai jenis cairan yang diberikan, letak insersi,
kecepatan aliran, ukuran dan jenis kateter atau jarum, waktu infuse dipasang,
dan toleransi klien terhadap prosedur. Mungkin digunakan lembar kerja terapi
khusus parenteral.
C. Fase Terminasi
1. Melakukan
evaluasi
2. Menyampaikan
rencana tindak lanjut
3. Mencuci tangan
4. berpamitan
D. Penampilan
Selama Tindakan
1. Melakukan
komunikasi terapeutik
2. Melakukan
tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan
secara sistematis
|
Friday, January 11, 2019
SOP Pemberian Cairan Intravena
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment