|
Mengukur Asupan dan Haluaran
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/2
|
|
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal Terbit
19 Oktober 2018
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Tindakan
mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam (asupan) dan keluar dari
(haluaran) tubuh.
|
||
TUJUAN
|
1. Menentukan status
keseimbangan cairan tubuh klien
2. Menentukan tingkat
dehidrasi klien
|
||
KEBIJAKAN
|
1. Turgor kulit buruk
2. Edema
3. Tekanan darah sangat rendah atau tinggi
4. Gagal jantung kongestif
5. Dispnea
6. Penurunan haluaran urine
7. Infus intravena
|
||
PETUGAS
|
NOOR PUTRI ELLIYA (1803064)
|
||
PERALATAN
|
1.
Wadah ukur 1000 ml
2.
Botol air ukur
3.
Cangkir ukur
4.
Timbangan
5.
Sarung tangan tidak steril
6.
Pena atau pita penanda
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
1.
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam dan
perkenalan
2. Cek indentitas
keselamatan pasien
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan
pasien
2.
Fase Kerja
1.
Tentukan jumlah
cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, yang dapat berasal dari minuman,
cairan dalam makanan, cairan hasil oksidasi (metabolisme), dan cairan intra
vena
2.
Tentukan jumlah
cairan yang keluar dari tubuh klien, yang meliputi urine; keringat; feses;
muntah ;pendarahan; drainase cairan, missal drainase slang nasogastric atau
WSD; atau kehilangan cairan yang tidak di sadari ( insensible water loss, IWL), missal melalui paru
dan kulit
3.
Tentukan
keseimbangan cairan tubuh klien dengan menggunakan rumus :
Keseimbangan cairan tubuh = asupan – haluaran .
3. Fase
Terminasi
1.
Melakukan
evaluasi
2.
Menyampaikan
rencana tindak lanjut
3.
Mencuci tangan
4.
Berpamitan
4.
Penampilan Selama
Tindakan
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Melakukan tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan secara sistematis
4. Ketenangan dalam
melakukan tindakan
|
Friday, January 11, 2019
SOP Mengukur Asupan dan Haluaran
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment