|
Transfusi Darah
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/2
|
|
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal Terbit
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Memasukkan darah
yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien melalui vena.
|
||
TUJUAN
|
Melaksanakan
tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan klien terhadap darah sesuai progam
pengobatan.
|
||
KEBIJAKAN
|
Tindakan ini
dilakukan pada klien yang mengalami banyak kehilangan darah serta klien
mengalami kelainan darah, seperti anemia atau leukemia.
|
||
PETUGAS
|
NOOR PUTRI
ELLIYA (1803064)
|
||
PERALATAN
|
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
A. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam dan perkenalan
2. Cek identitas keselamatan pasien
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. Fase Kerja
1.
Jelaskan prosedur yang akan anda lakukan pada klien
2.
Letakkan peralatan dekat dengan klien
3.
Cuci tangan
4.
Kenakan sarung tangan
5.
Buat jalur intravena, gunakan slang infus yang
memiliki set – Y .
6.
Berikan cairan NaCl terlebih dahulu, kemudian
masukan darah melalui
blood warner. Jika tidak
menggunakan slang infus tipe Y, ganti cairan NaCl
dengan darah.
7.
Atur kecapatan aliran tetesan darah permenit sesuai
dengan program.
8.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
9.
Rapikan peralatan.
C.
Fase Terminasi
1.
Melakukan
evaluasi
2.
Menyampaikan
rencana tindak lanjut
3.
Mencuci tangan
4.
Berpamitan
D. Penampilan Selama Tindakan
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Melakukan tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan secara sistematis
4. Ketenangan dalam
melakukan tindakan
|
Friday, January 11, 2019
SOP Transfusi Darah
SOP MENOLONG KLIEN MUNTAH
|
MENOLONG KLIEN MUNTAH
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/2
|
|
PROSEDUR
OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal
terbit
|
Ditetapkan
Oleh
Ketua
STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Tindakan yang di lakukan perawat dalam memberikan pertolongan pada
pasien muntah.
|
||
TUJUAN
|
1. Mencegah aspirasi
2. Memberikan rasa aman
dan nyaman pada pasien
|
||
KEBIJAKAN
|
|
||
PETUGAS
|
NOOR PUTRI ELLIYA
(1803064)
|
||
PERALATAN
|
1. Bengkok
2. Kertas Tisu
3. Perlak dan Pengalas
4. Kassa
5. Masker
6. Air kumur dan Air mineral
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
A.
Tahap Orientasi
1.
Mengucapkan salam
2.
Cek indentitas keselamatan pasien
3.
Menjelaskan tujuan
4.
Menjelaskan prosedur
5.
Menanyatakan kesiapan pasien
B.
Fase Kerja
1.
Cuci tangan
2.
Letakkan engkok di bawah dagu/ mulut
3.
Apabila rambut pasien panjang singkaplah kebelakang
4.
Pada pasien yang dapat duduk, Perawat menolong
dengan menyokong dahi, dan untuk membersihkan rasa nyaman di berikan pijatan
pada tengkuk dan punggung pasien.
5.
Pada pasien yang berbaring (tidak bisa duduk)
Perawat menganjurkan atau membantu pasien memiringkan kepala dan untuk
memberikan rasa nyaman punggung dan tengkuk pasien di pijat
6.
Bantu pasien berkumur dengan air bersih
7.
Bersihkan bibir pasien dengan kassa atau tissue
pembersih
8.
Berikan posisi yang menyenangkan
9.
Buang muntahan
10.
Anjurkan pasien untuk banyak minum agar dapat
mengganti cairan yang keluar
11.
Cuci tangan
C.
Fase
Terminasi
1.
Evaluasi
pelaksanaan prosedur
2.
Catat
volume muntah dan konsentrasi muntahan dalam catatan keperawatan
3.
Catat
prosedur pelaksanaan dalam catatan keperawatan
4.
Mencuci
tangan
5.
Berpamitan
D.
Penampilan Selama Tindakan
1.
Melakukan komunikasi terapeutik
2.
Melakukan tindakan dengan aman
3.
Tindakan dilakukan secara sistematis
4.
Ketenangan dalam melakukan tindakan
|
SOP Mengukur Asupan dan Haluaran
|
Mengukur Asupan dan Haluaran
|
||
No. Dokumen
|
No. Revisi
|
Halaman
1/2
|
|
PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR
|
Tanggal Terbit
19 Oktober 2018
|
Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
Dr. Ns. Fery Agusman,
M.Kep, Sp.Kom
|
|
PENGERTIAN
|
Tindakan
mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam (asupan) dan keluar dari
(haluaran) tubuh.
|
||
TUJUAN
|
1. Menentukan status
keseimbangan cairan tubuh klien
2. Menentukan tingkat
dehidrasi klien
|
||
KEBIJAKAN
|
1. Turgor kulit buruk
2. Edema
3. Tekanan darah sangat rendah atau tinggi
4. Gagal jantung kongestif
5. Dispnea
6. Penurunan haluaran urine
7. Infus intravena
|
||
PETUGAS
|
NOOR PUTRI ELLIYA (1803064)
|
||
PERALATAN
|
1.
Wadah ukur 1000 ml
2.
Botol air ukur
3.
Cangkir ukur
4.
Timbangan
5.
Sarung tangan tidak steril
6.
Pena atau pita penanda
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
1.
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam dan
perkenalan
2. Cek indentitas
keselamatan pasien
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan
pasien
2.
Fase Kerja
1.
Tentukan jumlah
cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, yang dapat berasal dari minuman,
cairan dalam makanan, cairan hasil oksidasi (metabolisme), dan cairan intra
vena
2.
Tentukan jumlah
cairan yang keluar dari tubuh klien, yang meliputi urine; keringat; feses;
muntah ;pendarahan; drainase cairan, missal drainase slang nasogastric atau
WSD; atau kehilangan cairan yang tidak di sadari ( insensible water loss, IWL), missal melalui paru
dan kulit
3.
Tentukan
keseimbangan cairan tubuh klien dengan menggunakan rumus :
Keseimbangan cairan tubuh = asupan – haluaran .
3. Fase
Terminasi
1.
Melakukan
evaluasi
2.
Menyampaikan
rencana tindak lanjut
3.
Mencuci tangan
4.
Berpamitan
4.
Penampilan Selama
Tindakan
1. Melakukan komunikasi terapeutik
2. Melakukan tindakan dengan aman
3. Tindakan dilakukan secara sistematis
4. Ketenangan dalam
melakukan tindakan
|
Subscribe to:
Posts (Atom)