Saturday, December 15, 2018

Zat-zat Kimia Penyusun Tubuh


MAKALAH
ILMU KEPERAWATAN DASAR 1




Di Susun Oleh:
Noor Putri Elliya
NIM:
1803064
Program Studi:
S1 Keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG

2018
A.    Zat-zat Kimia Penyusun Tubuh
Zat-zat kimia penyusun tubuh terdiri dari:
1.      Penyusun Tubuh Golongan Pertama
a.       Oksigen dan Hidrogen. Kedua unsur ini terdapat dalam air. Hampir 60% tubuh manusia terisi oleh air, tidak salah jika oksigen mempunyai persentase terbesar dibandingkan dengan unsur yang lainnya.
b.      Karbon merupakan unsur terbanyak kedua setelah oksigen. Unsur ini merupakan unsur yang paling stabil.
c.       Nitrogen ditemukan dalam molekul organik, termasuk asam amino yang membentuk protein, dan asam nukleat yang membentuk DNA.
d.      Fosfor dapat ditemukan pada bagian tulang, tetapi juga terdapat dalam molekul ATP, yang menyediakan energi dalam sel untuk menjalankan reaksi kimia.
e.       Sulfur dapat ditemukan dalam dua asam amino yang penting untuk memberikan protein.
2.      Penyusun Tubuh Golongan Kedua
a.       Kalium adalah elektrolit penting (yang berarti membawa muatan dalam larutan). Kalium membantu mengatur detak jantung dan sangat penting bagi sinyal listrik di saraf.
b.      Natrium adalah elektrolit yang sangat vital bagi sinyal listrik di saraf. Natrium juga mengatur jumlah air dalam tubuh.
c.       Kalsium adalah mineral yang paling umum di tubuh manusia, hampir semuanya ditemukan dalam tulang dan gigi. Tubuh akan menarik kalsium dari tulang (masalah yang menyebabkan seperti osteoporosis) jika tidak cukup unsur dalam tubuh seseorang.
d.      Magnesium merupakan unsur yang mempunyai peran penting dalam struktur kerangka dan otot.
e.       Klor biasanya ditemukan di dalam tubuh sebagai ion negatif, yang disebut klorida. Elektrolit ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan.
3.      Penyusun Tubuh Golongan Ketiga
a.       Mangan sangat penting untuk enzim tertentu, khususnya mereka yang melindungi mitokondria, tempat di mana energi yang dapat digunakan dihasilkan di dalam sel dari oksidan berbahaya.
b.      Fluor dapat ditemukan pada bagian gigi dan tulang.
c.       Cobalt terkandung dalam vitamin B12, berguna dalam pembentukan protein dan regulasi DNA.
d.      Selenium sangat penting untuk enzim tertentu, termasuk beberapa anti-oksidan.
e.       Molibdenum sangat penting untuk hampir semua bentuk kehidupan. Pada manusia, molibdenum berguna untuk mengubah belerang menjadi bentuk yang bermanfaat. Pada bakteri pengikat nitrogen, berguna untuk mengubah nitrogen menjadi bentuk yang bermanfaat.
f.       Iodium dapat di temukan di dalam makanan laut, produk susu, telur, roti, dan lain-lain. Tubuh kita memerlukan iodium untuk pengembangan hormone tiroid yang penting.  Iodium yang mengatur tingkat metabolisme dan fungsi seluler lainnya. Kekurangan yodium dapat menyebabkan gondok dan kerusakan otak.
g.      Zink atau Seng adalah unsur penting bagi semua bentuk kehidupan. Beberapa protein mengandung struktur yang disebut “jari seng” membantu untuk mengatur gen. Di negara berkembang, kekurangan seng telah dikenal sebagai penyebab dwarfisme.
h.      Ferum/Besi merupakan unsur kunci dalam metabolisme (hampir semua makhluk hidup mengandung besi). Hal ini juga ditemukan dalam hemoglobin, yang merupakan pembawa oksigen dalam sel darah merah.
i.        Cuprum atau Tembaga merupakan unsur penting sebagai donor elektron dalam reaksi biologis. Tanpa cukup tembaga, besi tidak akan berfungsi dengan baik dalam tubuh.

4.      Penyusun Tubuh Golongan Keempat
a.      Silicon.
b.      Boron.
c.       Stannum.
d.      Krom.
e.       Aluminium.
f.        Plunbum.
g.      Argentum.
h.      Hidrargirum.

        System penyusun tubuh pada golongan pertama merupakan penyusun system tubuh yang paling besar karena hampir seluruh tubuh kita terdiri pada golongan pertama. Pada golongan pertama tubuh terdiri dari 95%, dan pada golongan kedua tubuh terdiri dari 4,5%. Untuk golongan ketiga tubuh mengandung penyusun sebanyak 0,49999% sedangkan pada golongan keempat tubuh mengandung sebanyak 0,00001%.

Adapun molekul Penyusun Tubuh, yaitu:
a.       Zat Kimia Anorganik yang terdiri dari air dan mineral.
b.      Zat Kimia Organik yang terdiri dari:
1)      Protein dan asam amino
2)      Lipida yang berupa asam lemak
3)      Karbohidrat yang berupa glukosa dan glikogen
4)      Asam nukleat dan nukleotida
5)      Zat-zat intermedia




B.     Organisasi Molekul Penyusun Sel tubuh
Organisasi molekul penyusun sel tubuh terdiri dari:
1.      Air merupakan senyawa utama dan senyawa dalam jumlah terbesar penyusun sel (50 – 60 % berat sel). Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel (sitoplasma), plasma darah dan cairan ekstraseluler. Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.

2.      Protein merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino sebagai unit dasar penyusun protein. Asam amino sifatnya larut dalam air, dapat dikristalkan, mempunyai titik didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau basa. Protein berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergabung bersama lemak membentuk senyawa lipoprotein, protein seperti itu dinamakan protein struktural. Selain itu protein memiliki fungsi yang lain misalnya membentuk enzim dan ini disebut protein fungsional. Protein tersusun atas unsur : C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ) dan N( nitrogen).


3.      Karbohidrat merupakan senyawa yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah besar di dalam tubuh. Karbohidrat disusun oleh unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O(oksigen). Karbohidrat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

4.      Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen. Mineral ada yang terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti : kalsium ( Ca ), fosfor ( P ), magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl ) dan belerang ( S ).


5.      Lipida merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ). Lemak tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang merupakan unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air, densitas atau kerapatan lebih rendah dari air, memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi. Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid. Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein, penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron.

Fungsi dari Organisasi Molekul Sel, yaitu:
1.      Protein berperan sebagai penyusun sel dan sebagai pelaku dari aktivitas sel.
2.      Lipida berperan sebagai penyusun system membrane sel dan cadangan energy.
3.      Karbohidrat berperan sebagai seumber energy utama sel dan ikut serta dalam menyusun struktur sel.
4.      Mineral berperan sebagai penyusun ion dan jaringan keras.
5.      Air berperan sebagai pelarut atau media penyebar.
C.     Cara Tubuh Memanfaatkan Makanan atau Mendapatkan Energi dari Molekul Makanan
1.      Molekul bahan bakar (sumber energy) yang terdiri dari:
a.       Karbohidrat berupa glikogenolisis, glikolisis, dan oksidasi atau reduksi piruvat.
b.      Lipida berupa liposis dan oksidasi asam lemak
c.       Protein

2.      Molekul pembawa energy berperan sebagai mobil pengangkut yang mengangkut energy dari proses katabolisme ke proses anabolisme.
Katabolisme: Energi > Molekul Makanan > Reaksi-reaksi Spontan > Molekul Makanan Teroksidasi.
Anabolisme: Energi > Molekul Penyusun Sel > Reaksi-reaksi Spontan > Molekul yang ada dalam sel.

Molekul pembawa energy terdiri dari:
a.       Adenosine Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler. ATP mampu menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel. ATP juga memiliki peran penting dalam produksi nucleic acids. Molekul-molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi sel. ATP Transpor elektron adalah proses terakhir dari respirasi aerob, dimana akan dihasilkan ATP dari NADH dan FADH2 hasil dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs.


b.      NADPH, NADH, dan FADH2 (Koenzim redoks tereduksi) merupakan molekul pembawa electron berupa hydrogen yang terikat NADH dan FADH2 bisa terurai menjadi electron dan proton (H+). Ia juga dapat sebagai pemindahan electron dan H+ dari koenzim terduksi ke oksigen membentuk H2O merupakan rangkaian reaksi transport electron, transport electron menghasilkan banyak energy yang bisa digunakan untuk memfosforilasi ADP membentuk ATP. NADPH juga termasuk dalam molekul pembawa energy berupa hidroen dari NADPH digunakan untuk mereduksi sehingga semakim besar (Anabolisme). NADPH merupakan antioksidan alami dlam sel hidup.

c.       Asetil KoA (Asetat Aktif) Strukturnya adalah sedemikian rupa sehingga bereaksi dengan asam karboksilat dan bentuk-tio ester. Ketika membentuk ikatan ini, CoA disebut sebagai pembawa gugus asil. kemampuan CoA Ini membantu dalam transfer asam lemak dari sitoplasma ke mitokondria untuk oksidasi. Piruvat diubah menjadi asetil KoA di langkah terakhir dari glikolisis setelah itu memasuki siklus asam sitrat. asetil CoA Ini diperlukan untuk konversi oksaloasetat untuk sitrat, yang merupakan langkah pertama dari siklus dalam respirasi selular aerobik. Oleh karena itu membantu sitrat sintase dan transfer gugus asetil ke oksaloasetat untuk membentuk sitrat.



DAFTAR PUSTAKA

Sridyanti. Struktur Fungsi Koenzim A. 09 Febuari 2018. https://www.sridianti.com/bagaimana-struktur-fungsi-koenzim-a.html

Seiba, Restu. Unsur-unsur Kimia yang terkandung dalam Tubuh Manusia. 05 September 2012. https://bisakimia.com/2012/09/05/unsur-unsur-kimia-yang-terkandung-dalam-tubuh-manusia/


No comments:

Post a Comment