Saturday, December 15, 2018

Sistem Perkemihan, Sistem Reproduksi, Sistem Kardiovaskuler, Sistem Respirasi

MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1





Di Susun Oleh:
Noor Putri Elliya
NIM:
1803064
Program Studi:
S1 Keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG

2018



ANATOMI FISIOLOGI
A.    Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan adalah suatu sistem terjadinya proses penyaringan pada darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan. Pada sistem ini, zat yang tidak diperlukan akan di buang dalam urine. Sedangkan zat yang masih diperlukan akan beredar ke dalam darah.
Sistem perkemihan terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.

1.      Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang merah yang memiliki sisi cekung menghadap medial, dengan panjang sekitar 12,5 cm dan tinggi 2,5cm dengan berat sebesar 125 g – 175 g (pada pria dewasa : 150-170 g sedangkan pada wanita : 115-155 g).
Ginjal kanan terletak lebih ke bawah di bandingkan ginjal kiri sebab ada hati pada sisi kanan. Pada umumnya ginjal pria lebih panjang dibandingkan ginjal pada wanita.

Ginjal terletak di bagian belakang dari kavum abdominalis, area retroperitoneal bagian atas pada kedua sisi vertebrata lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.
Ginjal terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
a.       Kulit ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas untuk menyaring darah yang di sebut nefron yang mengandung banyak kapiler darah dan tersusun bergumpal-gumpal yang di sebut glomerolus. Gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi. Zat-zat yang terlarut dalam darah akan masuk ke dalam simpai bownman kemudian berlanjut pada medula.

b.      Sumsum ginjal (medula)
Medula terdiri dari beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Di antara piramid yang terdapat pada jaringan korteks disebut kolumna renal yang merupakan tempat berkumpulnya ribuan pembuluh halus. Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi setelah mengalami berbagai proses.


c.       Rongga ginjal (pelvis renalis)
Rongga ginjal adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebat. Rongga ginjal bercabang dua atau tiga yang di sebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang membentuk kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari  piramid. Kaliks minor ini menampung urine yang terus keluar ke pervis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih.

2.      Ureter
Ureter merupakan organ yang berbentuk tabung kecil untuk mengalirkan urine dari ginjal ke dalam kandung kemih. Perpanjangan tubular berpasangan dari pervis renalis yang merentang sampai ke kandung kemih. Tiap ureter memiliki panjang sekitar 25- 30 cm, diameter 4-6mm. Ureter terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan fibrosa (luar), lapisan tengah otot polos, dan lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih.

3.      Vesika Urinaria (kandung kemih)
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis. Berbentuk seperti kerucut yang di kelilingi oleh otot kuat. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa ( lapisan bagian dalam).
Adapun bagian vesika urinaria terdiri dari :
a.       Fundus, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah. Bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rektosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent,vesika seminalis, dan prostate.
b.      Korpus, bagian antara verteks dan fundus.
c.       Verteks, bagian yang maju ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.

4.      Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kadung kemih yang berfungsi untuk menyalurkan air kemih keluar. Panjangnya sekitar 20 cm melalui kelenjar prostat dan penis. Uretra pada pria terdiri dari uretra prostatica, uretra membranosa, dan uretra kavernosa. Lapisan uretra pada pria terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak di bagian belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya sekitar 3-4 cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskukaris (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa.  

B.     Sistem Reproduksi
Testis pada pria maupun sel ovarium pada wanita mulai tumbuh pada awal kehidupan janin tetapi sifat kelamin belum di kenal. Organ reproduksi terletak pada bagian depan ginjal, kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan membentuk struktur sekelilingnya. Berikut pembagian dari sistem reproduksi manusia.

1.      Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan kelamin luar. Organ reproduksi pria terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
a.       Kelenjar yang terdiri dari :
1)      testis, alat kelamin pria dan sebagai tempat di bentuknya spermatozoa dan hormone laki-laki.
2)      vesika seminalis, dua ruangan antara fundus kandung kemih dan rectum.
3)      kelenjar prostate, dan
4)      kelenjar bulbo uretralis.
b.      Duktus (saluran) yang terdiri dari :
1)      epididimis,
2)      duktus seminalis, dan
3)      uretra.
c.       Bangun penyambung yang terdiri :
1)      skrotum,
2)      fenikulus spermatikus, dan
3)      penis.

2.      Organ Reproduksi Wanita
Alat kelamin luar (Genitalia Luar)
a.       Vulva adalah kelamin bagian luar tempat bermuaranya sistem urogenital, dilingkari oleh labia mayora ke belakang menjadi satu dengan kommisura posterior dan perineum, di bawah kulit vulva terdapat jaringan lemak.

b.      Mons pubis mons veneris adalah bagian menonjol yang melingkar di depan simpisis pubis yang dibentuk oleh jaringan lemak di bawah kulit, meliputi daerah simpisis yang ditumbuhi rambut pada masa pubertas.

c.       Labia mayora adalah lipatan kulit yang menonjol secara longitudinal yang memanjang ke bawah dan ke belakang dari mons pubis dan membentuk batas lateral yang banyak mengandung saraf.
d.      Labia minora adalah lipatan kecil yang terdapat di antara labia mayora yang memanjang dari klitoris secara obligue ke bawah dan samping belakang memanjang 4 cm di sisi orifisium.

e.       Klitoris adalah tonjolan kecil yang melingkar berisi jaringan erektil yang sangat sensitif, terdapat di bawah kommisura labia anterior dan sebagian tersembunyi diantara ujung anterior labia minora dan banyak mengandung saraf.

f.       Vestibulum vagina merupakan celah yang terletak di antara labia minora dan di belakang glans klitoris.

g.      Himen adalah selaput dara dengan lapisan tipis yang menutupi sebagian liang senggama. Pada bagian tengah terdapat lubang tempat keluarnya menstruasi.

h.      Orifisium vagina adalah celah yang terdapat di bawah belakang muara uretra, ukurannya tergantung pada himen, dan lipatan pinggir dalamnya berkontak satu sama lainnya.

i.        Bulbus vertibularis yang terdiri atas dua masa erektil dari masing-masing sisi orifisium vagina yang disebut pars intermedia, masing-masing masa lateralis memiliki panjang 2,5 cm.

Alat kelamin dalam (Genitalia Interna)
a.       Vagina merupakan penghubung antara kelamin dalam dan luar. Vagina terletak diantara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.

b.      Rahim (Uterus) adalah jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan rektum. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritonium, lapisan otot, dan endometrium.

c.       Tuba Fallopi merupakan tubulo muskuler,dengan panjang 12 cm dan diameter 3-8 mm. Berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.

d.      Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus sebelah bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Ovarium juga di sebut sebagai indung telur yang memiliki fungsi memproduksi ovum, hormon estrogen, dan progesterone.

C.     Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.

Bagian dari sistem kardiovaskuler sebagai berikut.
a.       Jantung
Jantung adalah organ muskular berongga yang bentuknya menyerupai jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak dalam rongga toraks pada bagian mediastinum.
1.      Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan serosa luar (perikardium), otot tengah miokardium,dan endotel dalam endokardium.
2.      Bagian-bagian dari jantung yaitu Barsis Kordis (bagian jantung sebeah atas) dan Apeks Kordis (bagian bawah jantung).
3.      Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu facies sternokostalis ( permukaan yang menghadap kedepan), fascies dorsalis (permukaan jantung yabg menghadap kebelakang), dan fascies diafragmatika (permukaan bagian bawah jantung).
4.      Tepi jantung (margo kordis) yaitu margo dekstra dan margo sinistra.
5.      Alur permukaan jantung yaitu suklus atrioventrikularis, suklus lingitudinaks anterior, dan suklus longitudinaks posterior.
6.      ruang-ruang jantung yabg terdiri dari empat ruang yaitu atrium deksta, ventrikel dekstra, atrium sinistra, dan ventrikel sinistra.
7.      Peredaran darah jantung yaitu arteri koronaria dekstra, arteri koronaria sinistra, dan aliran vena jantung. Persarafan jantung terdiri dari simpatis, parasimpatis, dan otonom.
8.      Aliran darah tubuh terdiri dari :
a)      Aliran darah koroner (arteri koronaria, arteri intraventrikular anterior, arteri sikumfleksa sinistra),
b)      Aliran darah fortal (vena port, arteri hepatika, vena hepatika),
c)      Aliran darah pulmonal (arteri pulmonalis dekstra/sinistra, kapiler alveoli, vena pulmonalis dekstrin/sinistra),
d)     Aliran darah sistematik (aorta, arteri/vena seluruh tubuh, vena kava superior/inferior.

b.      Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah adalah sebagai transfortasi darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah di pakai kembali ke jantung.
c.       Sirkulasi Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar keluar dari ventrikel sinstra di sebut Aorta. Arteri memiliki dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat elastis. Selain itu, arteri mempunyai 3 lapisan yaitu Tunika Intima, Tunika Media, dan Tunika Eksterna.
d.      Sirkulasi Darah Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar,keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistraa turun sepanjang kolumna vertebralis dan menembus diafragma turun ke abdomen. Jalan aorta terdiri atas tiga bagian yaitu :
1.      Aorta Asendes (Arteri Koronaria Dekstra dan Arteri Koronaria Sinistra).
2.      Arkus Aorta (Arteri Brakhiosepalika, Arteri Subklavia Sinistra, dan Arteri Karotis Komunis Sinistra).
3.      Aorto Desendes (Aorta Torakalis dan Aorta Abdominalis).
D.    Sistem Respirasi
a.       Definisi Respirasi
Pernapasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan di sebut inspirasi dan menghembuskan di sebut ekspresi.

Bagian organ yang terdapat pada sistem respirasi sebagai berikut.
1.      Hidung
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang, dipisahkan oleh sekat hidung. Di dalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu, dan kotoran yang masuk ke dalam lubng hidung.
a.       Bagian luar dinding terdiri dari kulit.
b.      Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
c.       Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung, yang berjumlah 3 buah yaitu inferior, media dan superior.
Adapun fungsi hidung antara lain sebagai berikut.
a.       Bekerja sebagai saluran udara pernapasan.
b.      Sebagai penyaring udara pernapasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
c.       Dapat menghangatkan udara pernapasan oleh mukosa.
d.      Membunuh kuman yang masuk, Bersama-sama udara pernapasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.
2.      Tekak (Faring)
Tekak merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat di bawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
Rongga tekak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a.       Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana. disebur nasofaring.
b.      Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fasium, disebut orofaring.
c.       Bagian bawah sekali, disebut laringofaring.
3.      Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
a.       Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.
b.      Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker.
c.       Kartilago krikoid (1 buah ) yang berbentuk cincin.
d.      Kartilago epiglottis (1 buah).
4.      Batang Tenggorokan (Trakea)
Trakea merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, hanya bergerak kearah luar. Panjang trakea 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan di sebut Karnia.
5.      Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus kiri (2 bronkus). Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menajdi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri, limfatik, dan saraf.
6.      Alveoli
Alveoli merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2. Terdiri atas :
a.       Sel-sel alveolar tipe I (sel epitel yang membentuk dinding alveoli).
b.      Sel-sel alveolar tipe II (sel yang aktif secara metabolic dan mensekresikan surfaktan).
c.       Sel-sel alveolar tipe III (makrofag yang merupakan sel-sel fagosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan).
7.      Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada atau toraks. Kedua paru-paru di pisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar.
8.      Pleura
Pleura merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi Pluera Perietalis yaitu yang melapisi rongga dada dan Pluera Viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru.
b.      Mekanisme Respirasi
Jenis dan Mekanisme Respirasi
1.      Pernapasan Dada merupakan pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
2.      Pernapasan Perut merupakan pernapasan yang melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
3.      Volume Udara Pernapasan, besarnya volume udara pernapasan dapat di pengaruhi oleh beberapa factor seperti ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.  
4.      Pertukaran O2 dan CO2  dalam Pernapasan, jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapsan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
c.       Kelainan pada Proses Respirasi
Berikut kelainan yang terjadi pada sistem respirasi sebagai berikut.
1.      Influenza (flu),
2.      Asma (Sesak Nafas),
3.      TBC,
4.      Macam-macam peradangan, yaitu :
a.       Rhinitis, radang pada rongga hidung.
b.      Faringingitis, radang pada faring.
c.       Laryngitis, radang pada laring.
d.      Bronchitis, radang pada cabang batang tenggorokan.
e.       Sinusitis, radang pada sinus.
5.      Asfiksi,  
6.      Asidosis,
7.      Difteri,
8.      Emfisema,
9.      Pneumonia,
10.  Wajah adenoid, dan
11.  Kanker paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. (2011). Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keoerawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Wylie, Linda. (2011). Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Kris, Anakardian. (2017). Anatomi Fisiologi dan Biokimia Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

No comments:

Post a Comment