MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
Di Susun Oleh:
Noor Putri Elliya
NIM:
1803064
Program Studi:
S1 Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
BIOKIMIA
A.
Prinsip-prinsip
Biokimia dalam Tubuh Manusia
Biokimia
merupakan salah satu cabang sains yang menemukan dua bidang yang sama penting
yaitu biologi dan kimia. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari reaksi kimia
yang terjadi dalam sel atau organisme yang hidup.
Dalam proses system biokimia memiliki aturan ataupun prinsip kerja.
Adapun prinsip-prinsip biokimia antara lain, yaitu:
a. Struktur kimia dari komponen makhluk hidup dan
hubungan antara kimia dengan fungsi biologis.
b. Mempelajari metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia
dalam makhluk hidup.
c. Proses kimia dan substansi yang menyimpan dan
mnegirimkan informasi biologis, serta molekul genetis (sifat genetisa).
1.
Struktur
Sel dalam Biokimia
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk
hidup yang dapat melakukan aktivitas biologis. Terdapat berbagai jenis sel yang
amat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan fungsi khususnya. Sel juga merupakan
makhluk hidup yang terdiri dari satu sel (monoseluler) dan banyak sel
(multiseluler).
Molekul penyusun sel terdiri dari zat
kimia organic yang berupa air dan mineral. Sedangkan pada zat kimia organic
terdiri dari protein, lipida, karbohidrat, asam nukleat, dan nukleatida. Untuk kehidupan
dalam sel, sel memerlukan bahan kimia penyusun sel, energy, dan proses kimiawi.
Organisasi
molekul membentuk sel, yaitu:
a.
Protein
sebagai penyusun struktur sel dan pelaku aktivitas sel.
b.
Lipida
sebagai cadangan energy.
c.
Karbohidrat
sebagai sumber utama sel.
d.
Air
sebagai media pelarut.
e.
Nukleotida
sebagai penyusun asam nukleat.
f.
Mineral
sebagai penyusun ion elektrolit dan penyusun jaringan keras.
Sel yang sejenis akan membentuk jaringan.
Berbagai jaringan membentuk organ tubuh dan berbagai organ tubuh berorganisasi
membentuk tubuh.
Walaupun
berbeda dalam penampilannya, setiap jenis sel menunjukan kesamaan ciri-ciri
struktur dasar, yaitu:
a.
Membrane
plasma berfungsi mengagkut garam dan nutrient kedalam sel dan mengangkut produk
buangan keluar sel.
b.
Sitoplasma
sebagai tempat berlangsungnya hamper semua reaksi ensimatis dari metabolisme
sel.
c.
Ribosom
terdapat didalm sitoplasma dan merupakan granula kecil yang berfungsi untuk
mensintesa protein.
d.
Inti
sel merupakan tempat terjadinya replikasi senyawa genetika dan penyimpanan
dalam bentuk DNA.
Cara sel
mendapatkan energy dari molekul makanan, yaitu:
a.
Molekul
bahan bakar berupa karbohidrat, protein, dan lipida.
b.
Molekul
pembawa energy, yaitu: ATP, NADPH, NADH, FADH2, Asetil KoA.
Unsur-unsur kimia penyusun molekul
kehidupan
H = hidrogen
O = oksigen
C = karbon
N
= nitrogen
P
= fosfor
S
= sulfur
95%
|
K = kalium
Na = Natrium
Ca = Kalsium
Mg= Magnesium
Cl = Chlor
4,5%
|
Fe = Ferrum
Mn = Mangan
I = Iodium
F = Fluor
Cu = Cuprum
Co = Cobalt
Zn = Zink
Se = selenium
Mo = Molibdenum
0,49999%
|
Si = Silikon
B = Boron
Sn = Stannum
Cr = Chrome
Al = Aluminium
Pb = Plumbum
Ag = Argentum
Hg = Hidrargirum
0,00001%
|
2.
Metabolisme
Sel di Organisasi oleh Enzim
Molekul
kimia penyimpan energy terbaik bagi sel hidup disebut sebagai sumber energy,
yaitu:
a.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan senyawa yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah besar didalam tubuh.
Karbohidrat terdiri dari 3 bagian, yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat berperan sebagai sumber energy utama dalam sel.
b.
Lipida
Lipida
merupakan senyawa yang tersusun dari usnsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Lemak memiliki sifat tidak larut dalam air dan memiliki kekentalan yang tinggi.
Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid. Lemak berperan sebagai penyusun
system membrane sel dan cadangan energy.
c.
Protein
Protein
merupakan polipeptida yang tersusun atas asam amino. Protein berfungsi sebagai
penyusun sel dan sebagai pelaku dari aktivitas sel.
Setiap reaksi kimia didalam sel
memerlukan enzim dan enzim merupakan protein pelaku reaksi kimia. Untuk beberpa
enzim memerlukan koenzim untuk bekerja. Kerja enzim dapat menyebabkan reaksi berlangsung
cepat dan reaksi bisa berlangsung pada suhu tubuh.
B.
Metabolisme
Karbohidrat, Protein, dan Lipid
Metabolisme
adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam hidup organisme untuk
mempertahankan hidup, berkembang biak, mempertahankan struktur, dan merespon
lingkungan.
Metabolisme terdiri atas 2 proses, yaitu:
a. Anabolisme (proses penyusun energy kimia melalui
sintesis senyawa-senyawa organic. Pada proses ini terjadi reaksi perangkaian
senyawa organic sederhana menjadi lebih kompleks).
b. Katabolisme (proses penguraian senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana).
Cara sel mendapatkan energy dari molekul makanan, yaitu:
a. Molekul bahan bakar berupa karbohidrat, lipida, dan
protein.
b. Molekul pembawa energy, yaitu: ATP, NADPH, NADH, FADH2,
dan Asetil KoA.
1.
Karbohidrat
a) Pengertian Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon
(C) dan air (H2O). Secara sederhana karbohidrat didefinisikan
sebagai polimer sakar (polimer gula). Karbohidrat adalah senyawa karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana
bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton
(disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum
dari karbohidrat adalah:
(CH2O)n atau CnH2nOn.
b) Fungsi Karbohidrat
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam
penerapannya di industri pangan, farmasi maupun dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Di antara fungsi dan kegunaan itu ialah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber kalori atau energi
2. Sebagai bahan pemanis dan pengawet
3. Sebagai bahan pengisi dan pembentuk
4. Sebagai bahan penstabil
5. Sebagai sumber flavor (karamel)
6.
Sebagai
sumber serat
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Monosakarida: fruktosa, glukosa, dan galaktosa.
2. Disakarida: maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3. Polisakarida: tepung (amilum), selulosa, dan glikogen.
c) Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem pencernaan,
karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim, seperti:
1. Fungsi Enzim Amilase (Menguraikan molekul amilum (pati) menjadi maltose).
2. Fungsi Enzim Maltase (Menguraikan molekul maltosa menjadi glukosa).
3. Fungsi Enzim Sukrase (Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa).
4. Fungsi Enzim Laktase (Menguraikan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa).
5. Fungsi Enzim Selulose (Menguraikan selulosa menjadi selobiosa).
6. Fungsi Enzim Pektinase (Menguraikan pektin menjadi asam pectin).
7. Fungsi Enzim Dektrase (Menguraikan amilum menjadi dektrin).
Molekul karbohidrat lalu degradasi menuju molekul
glukosa diabsorbsi dalam jonjot-jonjot usus, masuk pembuluh darah lewat
vena porta dialirkan ke hati diubah menjadi glikogen. Bila jumlah glukosa yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh,
sebagian glukosa ditimbun di hati dan otot sebagai glikogen. Hal ini disebabkan
kapasitas pembentukan glikogen terbatas dan pola penimbunan glikogen telah
mencapai batasnya. Kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di
dalam jaringan dan lemak.
d)
Kelainan Metabolisme Karbohidrat
1)
Glikogenosis
2)
Intolerensi Fruktosa Herediter
3)
Diabetes Mellitus
4)
Galaktosemia
5)
Fruktosuria
6)
Pentosuria
7)
Intoleransi pada Laktosa
2.
Protein
a)
Pengertian
Protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari
monomer asam amino yang
mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa
Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling utama”. Protein
diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang
20% dari makanan kita harus dalam bentuk protein. Protein
tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang
unsur phosphor (P), dan sulfur (S).
b)
Pembentukan Protein
Protein dibentuk dari asam amino, yaitu:
1)
Asam
amino esensial yaitu
asam amino yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh. Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, treonin, dan fenilalanin.
oleh tubuh. Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, treonin, dan fenilalanin.
2)
Asam
amino nonesensial, yaitu asam
amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contoh:
alanin, asparagin, glisin, glutamin, dan
prolin.
Fungsi protein:
1.
Membangun
sel-sel yang rusak.
2.
Sumber
energi.
3.
Pengatur
asam basa darah.
4.
Keseimbangan
cairan tubuh.
5.
Pembentuk
antibodi.
c)
Metabolisme Protein
Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim,
yaitu:
a.
Pepsin, merombak protein menjadi asam amino.
b. Renin,
mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh susu.
c. Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d. Tripsin,
mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
e. Erepsin,
mengubah pepton menjadi asam amino.
f. Peptidase,
mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino.
Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam
amino, melalui pembuluh darah vena porta menuju ke hati. Pada proses
metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi yang memisahkan gugusan
karboksil dengan asam amino menjadi ikatan baru, yang merupakan zat antara
yang masih mengandung unsur nitrogen. Selanjutnya, terjadi proses
transaminasi yang menghasilkan pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari
asam amino ke ikatan lain, menjadi asam amino yang berbeda dengan
asam amino yang pertama.
3.
Lipid
a)
Pengertian
Lipid
Salah satu
kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, hewan atau
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk
memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang
termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat
kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli
biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika
seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid.
b)
Jenis-jenis
Lipid
Lipid terdiri
dari beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan
fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan
malam
c)
Sifat-sifat lemak
1.
Mengapung
pada permukaan air
2.
Tidak
larut dalam air
3.
Mencair
pada suhu tertentu
4.
Melarutkan
vitamin A, D, E, dan K
d) Metabolisme Lemak
Sintesa lemak
disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim
lipase. Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
lipase. Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
1. Pembentukan
gliserol. Dari senyawa antara glikolisis, yaitu
dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa fosfogliseraldehida.
2. Pembentukan asam lemak. Dari penambahan berulang senyawa berkarbon
dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA dalam siklus Krebs.
3.
Penggabungan
gliserol dengan asam lemak.
HDL,
LDL, dan VLDL
Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya
pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah, gabungan antara
lemak dan protein ini disebut lipoprotein. urutan lipoprotein dari ukuran
terbesar ke terkecil, yaitu:
1.
Kilomikron merupakan
lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan membawa trigliserida yang
berasal dari makanan. Fungsi kilomikron adalah mengangkut lipid dari makanan di
lumen usus (terutama triasilgliserol) kedalam peredaran darah.
2.
VLDL (Very Low
Destiny Lipoproteins) dibentuk oleh sel-sel parenkim hepar. Fungsi VLDL adalah
mengangkut triasilgliserol (terutama) dan kolestrol yang melebihi kebutuhan
hepar untuk dibawa kejaringan diluar hepar (jaringan ekstra hepatic).
3.
LDL (Low Destiny Lipoproteins) sebagian besar LDL dibentuk
dari VLDL . LDL merupakan bentuk dalam tahap akhir metabolisme VLDL. Fungsi LDL
adalah untuk transport kolesterol ke jaringan perifer dan mengatur sintesis
kolesterol de novo.
4.
HDL (High Destiny Lipoproteins) disintesiskan dna
disekresikan baik oleh hepar maupun oleh intestinum (namun HDL nascent dari
intestinum tidak mengandung apolipoprotein C dan E, tapi hanya mengandung
apolipoprotein A). Fungsi HDL adalah bertindak sebagai tempat penyimpanan untuk
apo C dan apo E yang dibutuhkan dalam metabolisme kilomikron dan VLDL dan
mengambil kolesterol yang dilepaskan dalam plasma dari sel-sel yang mati dan
dari membrane sel yang mengalami pergantian.
C.
Metabolisme
Purin dan Pirimidin
·
Purin dan pirimidin merupakan komponen
utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP, ATP, UDPG).
Contoh Purin: (adenin,
guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat.
Contoh Pirimidin:
(sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3.
·
Inti Purin dan Pirimidin adalah inti
dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA.
·
Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan
Guanin.
Derivat Pirimidin
berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin.
·
Basa Purin (adenin, guanin).
Basa Pirimidin
(sitosin, urasil, timin).
·
Nukleosida diberi nama sesuai nama basa
pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin), guanin nukleisida (guanosin),
urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin nukleisida
(sitidin).
KATABOLISME PURIN
·
Adenosin
→ Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat.
·
Guanosin
→ Guanin → Santin → Asam Urat.
·
Santin
oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak
terdapat di: hati, ginjal, usus halus.
·
Penyakit
Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi
penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi.
KATABOLISME PIRIMIDIN
·
Sitosin
→ Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3.
·
Timin
→ Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3.
·
Katabolisme
pirimidin terutama berlangsung di hati.
KELAINAN
METABOLISME PURIN
Kelainan
metabolisme purin, yaitu:
1. Gout yang merupakan suatu penyakit
diman terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
produksi yang meningkat, pembuangan melalui ginjal yang menurun atau
peningkatan asupan makanan kaya purin.
2. Sindrom Lesch-nyhan adalah suatu hiperurisemia
over produksi yang sering disertai litiasis asam urat serta sindrom
self-multilation terjadi karena tidak berfungsinya enzim
hipoxantin-guaninfosforibosil transferase yang merupakan enzim pada
penyelamatan pada reaksi purin.
3. Penyakit Von Gierke adalah
defisiensi glukosa fosfatase yang terjadi karena sekunder akibat peningkatan
atau pembentukan precursor PRPP, ribose 5-fosfat, disamping it asidosis laktat
yang menyertai akan menikan ambang ginjal untuk urat sehingga terjadi
peningkatan total kadar urat dalam tubuh.
KELAINAN
METABOLISME PIRIMIDIN
Kelainan
autosomal resesif, yaitu:
1. Hereditary orotic aciduria
a. Tipe I: tipe yang sering def. orotat fosforibosil transferase dan
orotidilat dekarboksilase. Terjadi
anemia megaloblastik, terdapat kristal jingga dalam urine.
b. Tipe II: karena defisiensi orotidilat dekarboksilas.
2. Reye’s Syndrome
Gangguan pada
mitokondria hati. Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondria
memakai karbamoil fosfat (pada defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi
asam orotat.
DAFTAR PUSTAKA
Kris, Anakardian. (2017). Anatomi Fisiologi dan Biokimia Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Suparyanto. Metabolisme
Purin dan Pirimidin. 10 Januari 2010.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/01/metabolisme-purin-dan-pirimidin.html
Diliyani, Susan. Metabolisme
Karbohidrat, Lemak, dan Protein. 22 Juli 2013. http://susandili.blogspot.com/2013/07/metabolisme-karbohidratlemakdan-protein.html
Samudra, Rini. Metabolisme
Karbohidrat, Lipid, dan Protein. 15 Juni 2014. http://rinisamudra.blogspot.com/2014/06/metabolisme-karbohidrat-lipid-dan.html
No comments:
Post a Comment