MAKALAH
ILMU KEPERAWATAN DASAR 1
Di Susun Oleh:
Noor Putri Elliya
NIM:
1803064
Program Studi:
S1 Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
A.
Zat-zat Kimia Penyusun Tubuh
Zat-zat
kimia penyusun tubuh terdiri dari:
1.
Penyusun
Tubuh Golongan Pertama
a.
Oksigen
dan Hidrogen. Kedua unsur ini terdapat dalam air.
Hampir 60% tubuh manusia terisi oleh air, tidak salah jika oksigen mempunyai
persentase terbesar dibandingkan dengan unsur yang lainnya.
b. Karbon
merupakan unsur terbanyak kedua setelah oksigen. Unsur ini merupakan unsur yang
paling stabil.
c. Nitrogen
ditemukan dalam molekul organik, termasuk asam amino yang membentuk protein,
dan asam nukleat yang membentuk DNA.
d. Fosfor
dapat ditemukan pada bagian tulang, tetapi juga terdapat dalam molekul ATP,
yang menyediakan energi dalam sel untuk menjalankan reaksi kimia.
e. Sulfur
dapat ditemukan dalam dua asam amino yang penting untuk memberikan protein.
2. Penyusun
Tubuh Golongan Kedua
a. Kalium
adalah elektrolit penting (yang berarti membawa muatan dalam larutan). Kalium
membantu mengatur detak jantung dan sangat penting bagi sinyal listrik di
saraf.
b. Natrium
adalah elektrolit yang sangat vital bagi sinyal listrik di saraf. Natrium juga
mengatur jumlah air dalam tubuh.
c. Kalsium
adalah mineral yang paling umum di tubuh manusia, hampir semuanya ditemukan
dalam tulang dan gigi. Tubuh akan menarik kalsium dari tulang (masalah yang
menyebabkan seperti osteoporosis) jika tidak cukup unsur dalam tubuh seseorang.
d. Magnesium
merupakan unsur yang mempunyai peran penting dalam struktur kerangka dan otot.
e. Klor
biasanya ditemukan di dalam tubuh sebagai ion negatif, yang disebut klorida.
Elektrolit ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan.
3. Penyusun
Tubuh Golongan Ketiga
a. Mangan
sangat penting untuk enzim tertentu, khususnya mereka yang melindungi
mitokondria, tempat di mana energi yang dapat digunakan dihasilkan di dalam sel
dari oksidan berbahaya.
b. Fluor
dapat ditemukan pada bagian gigi dan tulang.
c. Cobalt
terkandung dalam vitamin B12, berguna dalam pembentukan protein dan regulasi
DNA.
d. Selenium
sangat penting untuk enzim tertentu, termasuk beberapa anti-oksidan.
e. Molibdenum
sangat penting untuk hampir semua bentuk kehidupan. Pada manusia, molibdenum
berguna untuk mengubah belerang menjadi bentuk yang bermanfaat. Pada bakteri
pengikat nitrogen, berguna untuk mengubah nitrogen menjadi bentuk yang
bermanfaat.
f. Iodium
dapat di temukan di dalam makanan laut, produk susu, telur, roti, dan
lain-lain. Tubuh kita memerlukan iodium untuk pengembangan hormone tiroid yang
penting. Iodium yang mengatur tingkat
metabolisme dan fungsi seluler lainnya. Kekurangan yodium dapat menyebabkan
gondok dan kerusakan otak.
g. Zink
atau Seng adalah unsur penting bagi semua bentuk kehidupan. Beberapa protein
mengandung struktur yang disebut “jari seng” membantu untuk mengatur gen. Di
negara berkembang, kekurangan seng telah dikenal sebagai penyebab dwarfisme.
h. Ferum/Besi merupakan unsur kunci dalam
metabolisme (hampir semua makhluk hidup mengandung besi). Hal ini juga
ditemukan dalam hemoglobin, yang merupakan pembawa oksigen dalam sel darah
merah.
i.
Cuprum
atau Tembaga merupakan unsur penting
sebagai donor elektron dalam reaksi biologis. Tanpa cukup tembaga, besi tidak
akan berfungsi dengan baik dalam tubuh.
4. Penyusun
Tubuh Golongan Keempat
a.
Silicon.
b.
Boron.
c.
Stannum.
d.
Krom.
e.
Aluminium.
f.
Plunbum.
g.
Argentum.
h.
Hidrargirum.
System
penyusun tubuh pada golongan pertama merupakan penyusun system tubuh yang
paling besar karena hampir seluruh tubuh kita terdiri pada golongan pertama.
Pada golongan pertama tubuh terdiri dari 95%, dan pada golongan kedua tubuh
terdiri dari 4,5%. Untuk golongan ketiga tubuh mengandung penyusun sebanyak
0,49999% sedangkan pada golongan keempat tubuh mengandung sebanyak 0,00001%.
Adapun
molekul Penyusun Tubuh, yaitu:
a.
Zat
Kimia Anorganik yang terdiri dari air dan mineral.
b.
Zat
Kimia Organik yang terdiri dari:
1)
Protein
dan asam amino
2)
Lipida
yang berupa asam lemak
3)
Karbohidrat
yang berupa glukosa dan glikogen
4)
Asam
nukleat dan nukleotida
5)
Zat-zat
intermedia
B.
Organisasi
Molekul Penyusun Sel tubuh
Organisasi molekul
penyusun sel tubuh terdiri dari:
1.
Air
merupakan senyawa utama dan senyawa dalam jumlah terbesar
penyusun sel (50 – 60 % berat sel). Air merupakan bagian esensial cairan tubuh
yang terdiri dari cairan intrasel (sitoplasma), plasma darah dan cairan
ekstraseluler. Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator
reaksi-reaksi biologis.
2. Protein merupakan polipeptida atau
biopolimer yang tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino
sebagai unit dasar penyusun protein. Asam amino sifatnya larut dalam air, dapat
dikristalkan, mempunyai titik didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau
basa. Protein berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergabung bersama
lemak membentuk senyawa lipoprotein, protein seperti itu dinamakan protein
struktural. Selain itu protein memiliki fungsi yang lain misalnya membentuk
enzim dan ini disebut protein fungsional. Protein tersusun atas unsur : C (
karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ) dan N( nitrogen).
3. Karbohidrat
merupakan senyawa yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah besar di dalam tubuh.
Karbohidrat disusun oleh unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O(oksigen).
Karbohidrat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.
4. Mineral
merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen. Mineral ada
yang terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti : kalsium ( Ca ),
fosfor ( P ), magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl ) dan belerang ( S ).
5. Lipida
merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O (
oksigen ). Lemak tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang merupakan
unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air,
densitas atau kerapatan lebih rendah dari air, memiliki viskositas atau
kekentalan yang tinggi. Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid.
Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein,
penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron.
Fungsi dari Organisasi Molekul Sel,
yaitu:
1. Protein
berperan sebagai penyusun sel dan sebagai pelaku dari aktivitas sel.
2. Lipida
berperan sebagai penyusun system membrane sel dan cadangan energy.
3. Karbohidrat
berperan sebagai seumber energy utama sel dan ikut serta dalam menyusun
struktur sel.
4. Mineral
berperan sebagai penyusun ion dan jaringan keras.
5. Air
berperan sebagai pelarut atau media penyebar.
C. Cara
Tubuh Memanfaatkan Makanan atau Mendapatkan Energi dari Molekul Makanan
1. Molekul
bahan bakar (sumber energy) yang terdiri dari:
a. Karbohidrat
berupa glikogenolisis, glikolisis, dan oksidasi atau reduksi piruvat.
b. Lipida
berupa liposis dan oksidasi asam lemak
c. Protein
2. Molekul
pembawa energy berperan sebagai mobil pengangkut yang mengangkut energy dari
proses katabolisme ke proses anabolisme.
Katabolisme: Energi > Molekul Makanan
> Reaksi-reaksi Spontan > Molekul Makanan Teroksidasi.
Anabolisme: Energi > Molekul Penyusun
Sel > Reaksi-reaksi Spontan > Molekul yang ada dalam sel.
Molekul pembawa energy terdiri dari:
a. Adenosine
Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia
sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi
intraseluler. ATP mampu menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel.
ATP juga memiliki peran penting dalam produksi nucleic acids. Molekul-molekul
ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh
respirasi sel. ATP Transpor elektron adalah proses terakhir dari respirasi
aerob, dimana akan dihasilkan ATP dari NADH dan FADH2 hasil dari glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs.
b. NADPH,
NADH, dan FADH2 (Koenzim redoks tereduksi) merupakan molekul pembawa
electron berupa hydrogen yang terikat NADH dan FADH2 bisa terurai
menjadi electron dan proton (H+). Ia juga dapat sebagai pemindahan electron dan
H+ dari koenzim terduksi ke oksigen membentuk H2O merupakan
rangkaian reaksi transport electron, transport electron menghasilkan banyak
energy yang bisa digunakan untuk memfosforilasi ADP membentuk ATP. NADPH juga
termasuk dalam molekul pembawa energy berupa hidroen dari NADPH digunakan untuk
mereduksi sehingga semakim besar (Anabolisme). NADPH merupakan antioksidan
alami dlam sel hidup.
c. Asetil
KoA (Asetat Aktif) Strukturnya adalah sedemikian rupa sehingga bereaksi dengan
asam karboksilat dan bentuk-tio ester. Ketika membentuk ikatan ini, CoA disebut
sebagai pembawa gugus asil. kemampuan CoA Ini membantu dalam transfer asam lemak
dari sitoplasma ke mitokondria untuk oksidasi. Piruvat diubah menjadi asetil
KoA di langkah terakhir dari glikolisis setelah itu memasuki siklus asam
sitrat. asetil CoA Ini diperlukan untuk konversi oksaloasetat untuk sitrat,
yang merupakan langkah pertama dari siklus dalam respirasi selular aerobik.
Oleh karena itu membantu sitrat sintase dan transfer gugus asetil ke
oksaloasetat untuk membentuk sitrat.
DAFTAR PUSTAKA