Thursday, July 15, 2021

MAKALAH PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR DI KOMUNITAS

 PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2020


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah mengenai “PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR DI KOMUNITAS” dapat kami susun.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I, selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa hkususnya mahasiswa STIKES Karya Husada Semarang.

Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, dorongan, ilmu, serta saran-saran kepada kami.

Namun demikian penulis sangat menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan keterbatasan, sehingga diperlukan adanya masukan demi kesempurnaanya dari para pembaca dengan kritik dan saran untuk memperbaikinya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya dan semoga memahaminya.

 

 

Semarang, Oktober 2020

 

 

 

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Tingginya prevalensi penyakit tidak menular merupakan beban yang sedang dihadapi di setiap negara. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi dalam membantu mengontol permasalahan kesehatan di masyarakat khususnya Penyakit tidak menular. Menurut World Health Organization (WHO) bahwa 70% kematian di seluruh dunia diakibatkan oleh penyakit tidak menular diantaranya penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes dan penyakit paru-paru kronis, dan 82% dari 16 juta orang meninggal sebelum waktunya atau sebelum mencapai usia 70 tahun yang terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.(1)

Permasalahan penyakit menular yang mengglobal menuntut solusi dan kerja sama internasional untuk mengatasinya. Penyakit yang menular, yang juga dikenal sebagai penyakit yang dapat berpindah/transmisi (transmissible disease) atau penyakit yang dapat berkomunikasi (communicable disease) adalah penyakit akibat suatu infeksi yang dihasilkan dari keberadaan agen mikroba patogen, termasuk di antaranya adalah virus, bakteri, jamur, protozoa, organisme multiseluler, dan protein menyimpang yang dikenal sebagai prion. Penularannya (misalnya, influenza) melalui kontak fisik langsung dengan orang yang sakit maupun orang yang telah terinfeksi berupa sentuhan ataupun penyebaran tetesan dari bagian tubuhnya (droplet). Penyebaran lainnya melalui sekresi atau kontak tidak langsung seperti penularan melalui udara (airborne), benda yang terkontaminasi, makanan dan air minum, kontak orang dengan binatang, tempat penampungan hewan, gigitan serangga, dan tempat penampungan lingkungan adalah cara lain penularan penyakit menular. Penyakit menular menjadi sangat berbahaya jika obat atau vaksin penyembuhnya langka atau belum ditemukan, serta jumlah orang yang terinfeksi tidak stabil dan cenderung meningkat. Situasi penyakit menular menjadi permasalahan internasional bila penyebaran penularannya dari endemi, epidemi menjadi pandemi dengan tingkat infeksi yang tinggi semakin masif, sulit diprediksi dan tidak terkendalikan melewati perbatasan nasional, regional, benua dan dunia.(2)

B.  Rumusan Masalah

1.      Pengertian penyakit menular dan tidak menular?

2.      Bagaimana cara mengenali penyakit menular dan tidak menular?

3.      Apa saja yang sudah termasuk penyakit menular dan tidak menular di Indonesia juga dunia hingga saat ini?

4.      Bagaimana program / kebijakan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan?

5.      Bagaimana evaluasi program/ kebijakan terkait?

6.      Bagaimana cara penyebaran penyakit menular dan tidak menular?

 

C.  Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian penyakit menular dan tidak menular

2.      Untuk mengetahui cara mengenali penyakit menular dan tidak menular

3.      Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit menular dan tidak menular di Indonesia juga dunia hingga saat ini

4.      Untuk mengetahui program / kebijakan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan

5.      Untuk mengetahui evaluasi program/ kebijakan terkait masalah penyakit menular dan tidak menular

6.      Untuk mengetahui cara penyebaran penyakit menular dan tidak menular


BAB II
TINJAUAN LITERATUR

 

A.    Pengertian Penyakit Menular Dan Tidak Menular

               Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Penyakit tidak menular disingkat PTM juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular pada manusia mempunyai durasi panjang dan perkembangan umumnya lambat

               Penyakit menular adalah penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan kecacatan (Darmawan, 2016). Pemberantasan penyakit menular di Indonesia dilakukan melalui upaya-upaya: kewaspadaan dini, penemuan penderita, penanganan penderita, pemberantasan sumber penyakit, upaya kekebalan (imunisasi), dan penyuluhan masyarakat. Upaya-upaya secara sistematis yang dilakukan antara lain dengan pencanangan gerakan nasional pemberantasan penyakit dan kesepakatankesepakatan regional maupun internasional (Koban, 2015)

B.     Karakteristik Penyakit Menular dan Tidak Menular

1.      Karakteristik penyakit menular

a.       Lebih banyak tanpa gejala klinik (terselubung) ex. TB, hepatitis A

b.      Lebih banyak dengan gejala klikik. Ex. Measles, chickenpox

c.       Penyakit yang umumnya berakhir dengan kematian. Ex rabies

2.      Kararteristik penyakit tidak melunar

a.       Tidak di tularkan

b.      Etiologi sering tidak jelas

c.       Agent penyebab ( non living agent)

d.      Durasi penyakit panjang (kronis)

e.       Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis

C.    Beberapa Penyakit Menular dan Tidak Menular di Indonesia

1.      Empat Terbanyak dari Penyakit Tidak Menular, yaitu:

a.       Penyakit Kardiovaskuler

               Secara global, penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu dan diproyeksikan akan tetap demikian. Penyakit kardiovaskuler mencakup penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler, peningkatan tekanan darah, penyakit arteri perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, dan gagal jantung.Penyebab utama penyakit kardiovaskuler adalah merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan diet yang tidak sehat.Merokok, diet yang tidak sehat, dan aktivitas fisik yang kurang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.Tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, namun dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Status ekonomi yang rendah meningkatkan paparan faktor risiko dan kerentanan terhadap penyakit kardiovaskuler.

b.      Kanker

               Kanker menyumbang kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler.Jenis utama kanker adalah kanker paru, kanker perut, kanker kolorektal, kanker hati, dan kanker payudara.Lebih dari 70% semua kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Dan diproyeksikan akan terus meningkat dengan perkiraan 11.5 juta kematian pada 2030. Faktor risiko utama kanker adalah merokok, konsumsi alkohol, faktor makanan (termasuk konsumsi sayur dan buah yang kurang), aktivitas fisik yang kurang, infeksi kronis dari Helycobacter pylori, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan beberapa jenis Human Papilloma Virus (HPV), serta lingkungan dan risiko kerja yang berhubungan dengan pengion dan radiasi.

c.       Penyakit Pernapasan Kronis

               Penyakit pernapasan kronis adalah penyakit pada saluran udara dan struktur paru lainnya seperti asma dan alergi pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit paru kerja (kerusakan paru akibat debu, uap, atau gas berahaya yang terhirup pekerja di tempat kerja), sleep apnea syndrome, dan hipertensi pulmonal.Prevalensi penyakit ini meningkat dimana-mana, khususnya di kalangan anak-anak dan orang tua serta meningkat di daerah dengan penghasilan rendah samai menengah. Penyakit pernapasan kronis sering kurang diperhatikan,underdiagnosed, kurang diobati, dan kurang dicegah. Faktor risiko dari penyakit pernapasan kronis adalah merokok (baik aktif maupun pasif), terpapar polusi udara, paparan allergen, infeksi saluran pernapasan berulang pada anak, serta debu kerja dan bahan kimia

d.      Diabetes Mellitus

               Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.Risiko kematian orang yang menderita diabetes mellitus adalah dua kali lipat dibandingkan orang tanpa diabetes mellitus.Ada dua tipe diabetes, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin; tanpa pemberian insulin harian, diabetes mellitus tipe 1 akan berakibat fatal. Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan karena penggunaan insulin yang tidak efektif; diabetes mellitus tipe 2 merupakan 90% tipe dari penderita diabetes di seluruh dunia, hal ini merupakan dampak dari kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Peningkatan kadar gula darah adalah efek dari diabetes yang tidak terkontrol sehingga perlahan dapat merusak jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf sehingga memiliki implikasi yang buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup.

2.      Beberapa Penyakit Menular

a.       Hepatitis

    Hepatitis adalah penyakit menularyang menyerang organ hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya lingkungan sekitar, sehingga menginfeksi hati dan terjadi peradangan.

b.      Penyakit PES

    PES atau yang juga dikenal dengan Pesteurellosis, merupakan penyakit pada tikusdan hewan pengerat lainnya yang disebabkan oleh bakteri dan dapat ditularkan pada manusia. Kutu tikus adalah yang paling sering menjadi perantara dalam penularan penyakit ini. Pada manusia, PES dapat dibedakan menjadi. Yaitu PES Kelenjar Getah Bening, PES Infeksi Luas, Dan PES Pneumonik atau PES Paru-paru.

c.       Pneumonia

    Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit lainnya. Peradangan terjadi pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya bertugas untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya peradangan, organ ini menjadi terisi cairan sehinggapenyerapan oksigen terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gejalanya dmulai dari demam, batuk, hingga mengalami kesulitan bernapas.

d.      Tuberkulosis (TBC)

    Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat. Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus menerus.

e.       Polio

    Penyakit yang menyerang tubuh terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat mengakibatkan pelemahan otot yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat mengalami kelumpuhan bahkan hingga kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang sangat menular.

f.        AIDS

    AIDS adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan sangat mudah dihinggapi berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan kematian.

D.    Cara Penyebaran Penyakit Menular dan Tidak Menular

1.      Penyakit Menular

a.       Influenza

              Influenza disebabkan oleh virus. Cara pencegahannya agar tubuh tidak mudah terserang virus. Misalnya makan dengan teratur, istirahat yang cukup, minum air outi sesuai kebutuhan, berolahraga dan memiliki gaya hidup yang sehat.

b.      Tuberculosis (TBC)

              Tuberculosis adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Cara penularannya adalah melalui pernafasan.

 

 

c.       Muntaber

              Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasite lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Cara penularannya adalah melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik, melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang digunakan, melalui saluran air dan lingkungan yang tidak bersih.

d.      Cacar air

              Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melempuh, dan terasa gatal.

e.       Campak

              Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular, dan penularannya melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.

f.        Hepatitis

              Hepatitis adalah penyakit menular yang menyerang organ hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya di lingkungan sekitar. Cara penularannya melalui cairan tubuh seperti ludah, melalui kulit, pemakai jarum suntik yang sudah bekas, atau alat tattoo.

2.      Penyakit Tidak Menular

        Pada penyakit yang tidak menular ini, penyakit berasal dari tubuh penderita. Misalnya pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan nutrisi, dan lingkungan yang tidak bersih.


 

E.     Program atau Kebijakan Kesehatan Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan

1.      Penyakit Tidak Menular

-          Mempertinggi Nilai Kesehatan

            Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara yaitu melalui usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) Usaha Kesehatan (hygiene) Perseorangan yaitu lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatn perorangan. Contoh dari kesehatan perorangan adalah: Dengan makan makanan yang memenuhi gizi, Merebus air hingga matang, Menggosok gigi secara teratur, Memasak makanan dengan memperhatikan gizinya, Mencuci tangan sebelum memegang makanan, Menutup tempat air yang ada di rumah, Tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, Pemeriksaan kesehatan tubuh kita secara berkla (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993). Usaha Kesehatan Lingkungan (sanitasi) usaha yang lebih menitikberatkan kepada kepribadian lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan atau masyarakat. Contoh usaha kesehatan lingkungan dengan cara sanitasi adalah:

a.       Membuat jamban keluarga (MCK)

b.      Penyediaan sumber air minum yang bersih

c.       Pembuatan tempat pembuangan sampah

d.      Pengendalian pencemaran tanah, udara dan air

e.       Serta pengawasan terhadap sector penyebar penyakit

-          Pemeriksaan Kesehatan Berkala

            Pemeriksaan kesehata secara berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini, kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi sedini mungkin. Di samping itu, melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi.

 

 

-          Pola Hidup Sehat Dengan GERMAS

            GERMAS merupakan salah satu upaya untuk memperkecil terjadinya PTM, pola makan sehat, hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Hindari prilaku merokok untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat. Stres juga harus dihindari, karena di saat seseorang mengalami stres tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah. Pola hidup sehat juga dapat juga dilakukan seperti kegiatan olahraga (berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging).

2.      Penyakit Menular

         Arah kebijakan dan strategi Ditjen PP dan PL didasarkan pada arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan yang mendukung arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Arah kebijakan Ditjen PP dan PL didasarkan pada arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

a.       Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

   Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya yaitu: 1. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat. 2. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat. 3. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan. 4. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan

b.       Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care)

   Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut. Keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dilakukan oleh Ditjen PP dan PL melalui strategi sebagai berikut: 1. Pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular 2. Penyelenggaran imunisasi 3. Penguatan surveilans epidemiologi dan faktor risiko

 

c.       Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan

   Intervensi berbasis risiko kesehatan pada Pogram Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dilakukan pada kegiatan khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

   Strategi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Rencana Aksi Program PP dan PL dilakukan melalui perluasan cangkupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular), perluasana skrining AIDS, deteksi dini Hepatitis B dan C, dll.

F.     Evaluasi Program/Kebijakan Terkait

               Kementerian kesehatan juga mempunyai berbagai program antara lain di pencegahan penyakit menular dan tidak menular, KIA, pelayanan rumah sakit. Saat ini di kementrian kesehatan juga tidak ada tradisi melakukan monitoring dan evaluasi secara independen. Akibatnya, kinerja kegiatan pelaksanaan kebijakaan dan program kementrian kesehatan belum dapat di nilai daan berbagai program seperti usaha penurunan kematian ibu dapat dikatakan belum berhasil ditangani. Akhir-akhir ini dilaporkan juga bahwa pelaksaan kebijakan TB juga bermasalah. Oleh karena itu adanya monitoring dan evaluasi merupakan suatu keharusan dan diperlukan perjuangan untuk mewujudkan.


BAB III
PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

               Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Sedangkan penyakit menular adalah penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan kecacatan. Perbedaan dari kedua penyakit tersebut memerlukan pendekatan epidemiologi tersendiri, mulai dari penentuan sebagai masalah kesehatan di masyarakat sampai pada upaya pencegahan dan penanganannya. Penyakit menular umumnya diagnosanya mudah, rantai penularannya jelas dan banyak ditemui di negara berkembang. Sedangkan penyakit tidak menular banyak dtemui di negara industri, tidak ada rantai penularan, diagnosanya sulit dan membutuhkan biaya yang relatif mahal.

 

B.     Saran

               Penyakit menular dan tidak menular merupakan penyakit yang harus di waspadai. Oleh karna itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C guna membangun daya tahan tubuh, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memakan makanan yang sehat dan bergizi, dan olah raga yang teratur.


DAFTAR PUSTAKA

 

Yogyakarta S. DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI DAERAH SEMI-PERKOTAAN : SEBUAH EVIDENCE BASED PRACTICE DI PADUKUHAN SAMIRONO , SLEMAN YOGYAKARTA. 2020;4(2):43–9.

Bainus A, Budi Rahcman J. Editorial: Pandemi Penyakit Menular (Covid-19) Hubungan Internasional. Intermestic J Int Stud. 2020;4(2):111.

https://www.jpkmsuryasumirat.com/index.php/berita/artikel/107-30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya

Darmawan, A. 2016.  EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR. JMJ, 4 (2), 195–202

Yurmaliza, & Zakiyuddin. 2019. Pencegahan dini terhadap penyakit tidak menular (PTM)  melalui germas. Jurnal pengabdian masyarakat multidisiplin, 2(3), 168-175

Hastiningsih WT dan AAS. Edukasi Pencegahan Penyakit Menular dan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Tempat Penitipan Anak Pada Staf Griya Anak Surabaya. J Pengabdi. 2020; 4 (1):82–6.

Noname. 2017. 30 Jenis Penyakit Menular, Penyebab, dan Pencegahanya. Diunduh https://www.jpkmsuryasumirat.com/index.php/berita/artikel/107-30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya pada Senin, 12 Oktober 2020

Kemkes. Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019. Pada Senin, 12 Oktober 2020. Diunduh https://www.kemkes.go.id/resources/download/LAKIP%20ROREN/1%20perencanaan%20kinerja/Rencana%20Aksi%20Program%20PPPL.pdf

Darmawan, Armaidi. 2016. Epidemiologi Penyankit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Diunduh https://media.neliti.com/media/publications/70642-ID-none.pdf pada Senin, 12 Oktober 2020

 

No comments:

Post a Comment