Noor Putri Elliya
Thursday, July 15, 2021
DIALOGUE RECORD PATIENT
DIALOGUE
RECORD PATIENT
Noor :
good morning Mrs. Yuliana. How are you today?
Yuliana : preety good.
Noor :
before we start, i need to ask you a few questions.
Yuliana : ok.
Noor :
could i have your name please?
Yuliana : my name is Yuliana Saputri.
Noor : what’s your nickname?
Yuliana : you can call me Yuliana.
Noor : can your spell your name,
please?
Yuliana : Y-U-L-I-A-N-A
Noor : whats your place and date of
birth?
Yuliana : i birth on 2-11-87 in Semarang,
Indonesia.
Noor : what’s your job?
Yuliana : i’am is dancer.
Noor : are you married ?
Yuliana : no, i’am single.
Noor : who’s your of kin to contact
in case of emeregency?
Yuliana : yes, my mother.
Noor : how much is the contact
number?
Yuliana : 081233445566
Noor :
what’s wrong?
Yuliana : while dance, i slip and make my
foot sprain and strain.
Noor : do you have diabetes?
Yuliana : no, i don’t have.
Noor :
do you have high blood pressure?
Yuliana : no, i don’t have.
Noor : do you have heart problem?
Yuliana : no, i don’t have.
Noor :
do you have any allergies to any food or medication?
Yuliana : no, i don’t have.
Noor : do you any smoke or drink?
Yuliana : no, i don’t.
Noor : is there a family history of
disease?
Yuliana : No.
Noor :
is there any think else we should know?
Yuliana : i tought, i don’t have other problems.
Noor : mrs. Yuliana, you are
registered on the database.
Yuliana : ok, when is Dr. Lisa available?
Noor :
Dr. Lisa will be available today in around
hours. You can wait on the waiting room and we will inform you when it’s
your turn.
Yuliana : sure, thank you.
Noor : you’re welcome.
DIALOG ASKING FOR & GIVING DIRECTION
DIALOG ASKING FOR & GIVING DIRECTION
Convertations 1
A: Excuse me. Do you know where Arjuna
complex is ?
B: Sorry, I don’t know. You could ask the
information center.
A: Thanksfor your suggestion.
Convertations 2
A: Would you show me the way to the Arjuna
complex,please.
Nurse : When you get to polyclinic, take
your next right. Through the door leading to operating room, take your next
left operating room, take your walk forward towards canteen. arjuna complex is
there.
A: Thank you very much for showing the way
to arjuna complex.
Nurse: You are welcome.
Conversation 3
D: Hallo, mohon maaf. Saya perawat baru,
nama saya ……... Bolehkah saya bertanya jalan tercepat menujju laundry?
Nurse : Ya, Anda bisa berjalan keutara
menuju pintu, lalu belok ke kiri mengikuti lorong. Laundry ada di belakang
ruang terapi.
D: Terimakasih banyak.
Conversations 4
B: Hai, bolehkah saya bertanya?
Nurse : Ya, adakah yang dapat saya bantu?
B: Saya ingin pergi ke kasir untuk
membayar administrasi. Bisakah anda menunjukkan dimana letak kasir?
Nurse: Dari sini, anda keluar pintu masuk,
lalu belok ke kiri. Kasir ada di samping Emeregency room.
B: Thankyou.
Conversation 5
Nurse: Hallo……..
D: ya, ada yang bisa saya bantu?
Nurse: bolehkah saya meminta sedikit
bantuanmu untuk membawakan berkas ke central monitoring?
D: ya, tetapi saya tidak mengerti jalan
menuju kesana. Bisakah anda menunjjukkan?
Nurse: Ya, anda sudah mengetahui ruang
terapi bukan? Central monitoring ada di depan lab.
D: oke
Nurse: terimakasih.
MAKALAH PENGELOLAAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR DI KOMUNITAS
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah mengenai “PENGELOLAAN
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR DI KOMUNITAS” dapat kami susun.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I, selain itu
juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa hkususnya
mahasiswa STIKES Karya Husada Semarang.
Dalam kesempatan ini kami selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, dorongan,
ilmu, serta saran-saran kepada kami.
Namun demikian penulis sangat
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan keterbatasan, sehingga
diperlukan adanya masukan demi kesempurnaanya dari para pembaca dengan kritik
dan saran untuk memperbaikinya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang membacanya dan semoga memahaminya.
Semarang, Oktober 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tingginya prevalensi penyakit tidak
menular merupakan beban yang sedang dihadapi di setiap negara. Pemberdayaan
masyarakat merupakan salah satu strategi dalam membantu mengontol permasalahan
kesehatan di masyarakat khususnya Penyakit tidak menular. Menurut World Health
Organization (WHO) bahwa 70% kematian di seluruh dunia diakibatkan oleh
penyakit tidak menular diantaranya penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes
dan penyakit paru-paru kronis, dan 82% dari 16 juta orang meninggal sebelum
waktunya atau sebelum mencapai usia 70 tahun yang terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah.(1)
Permasalahan penyakit menular yang
mengglobal menuntut solusi dan kerja sama internasional untuk mengatasinya.
Penyakit yang menular, yang juga dikenal sebagai penyakit yang dapat
berpindah/transmisi (transmissible disease) atau penyakit yang dapat
berkomunikasi (communicable disease) adalah penyakit akibat suatu infeksi yang
dihasilkan dari keberadaan agen mikroba patogen, termasuk di antaranya adalah
virus, bakteri, jamur, protozoa, organisme multiseluler, dan protein menyimpang
yang dikenal sebagai prion. Penularannya (misalnya, influenza) melalui kontak
fisik langsung dengan orang yang sakit maupun orang yang telah terinfeksi
berupa sentuhan ataupun penyebaran tetesan dari bagian tubuhnya (droplet).
Penyebaran lainnya melalui sekresi atau kontak tidak langsung seperti penularan
melalui udara (airborne), benda yang terkontaminasi, makanan dan air minum,
kontak orang dengan binatang, tempat penampungan hewan, gigitan serangga, dan
tempat penampungan lingkungan adalah cara lain penularan penyakit menular.
Penyakit menular menjadi sangat berbahaya jika obat atau vaksin penyembuhnya
langka atau belum ditemukan, serta jumlah orang yang terinfeksi tidak stabil
dan cenderung meningkat. Situasi penyakit menular menjadi permasalahan
internasional bila penyebaran penularannya dari endemi, epidemi menjadi pandemi
dengan tingkat infeksi yang tinggi semakin masif, sulit diprediksi dan tidak
terkendalikan melewati perbatasan nasional, regional, benua dan dunia.(2)
1. Pengertian
penyakit menular dan tidak menular?
2. Bagaimana
cara mengenali penyakit menular dan tidak menular?
3. Apa
saja yang sudah termasuk penyakit menular dan tidak menular di Indonesia juga
dunia hingga saat ini?
4. Bagaimana
program / kebijakan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan?
5. Bagaimana
evaluasi program/ kebijakan terkait?
6. Bagaimana
cara penyebaran penyakit menular dan tidak menular?
1. Untuk
mengetahui pengertian penyakit menular dan tidak menular
2. Untuk
mengetahui cara mengenali penyakit menular dan tidak menular
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis penyakit menular dan tidak menular di Indonesia juga
dunia hingga saat ini
4. Untuk
mengetahui program / kebijakan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan
5. Untuk
mengetahui evaluasi program/ kebijakan terkait masalah penyakit menular dan
tidak menular
6. Untuk
mengetahui cara penyebaran penyakit menular dan tidak menular
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Penyakit Menular Dan Tidak
Menular
Penyakit Tidak
Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi
perhatian nasional maupun global. Penyakit tidak menular disingkat PTM juga
dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit
tidak menular pada manusia mempunyai durasi panjang dan perkembangan umumnya
lambat
Penyakit menular
adalah penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian yang cukup tinggi
dan dapat menimbulkan kecacatan (Darmawan, 2016). Pemberantasan penyakit
menular di Indonesia dilakukan melalui upaya-upaya: kewaspadaan dini, penemuan
penderita, penanganan penderita, pemberantasan sumber penyakit, upaya kekebalan
(imunisasi), dan penyuluhan masyarakat. Upaya-upaya secara sistematis yang
dilakukan antara lain dengan pencanangan gerakan nasional pemberantasan
penyakit dan kesepakatankesepakatan regional maupun internasional (Koban, 2015)
B.
Karakteristik
Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Karakteristik
penyakit menular
a. Lebih
banyak tanpa gejala klinik (terselubung) ex. TB, hepatitis A
b. Lebih
banyak dengan gejala klikik. Ex. Measles, chickenpox
c. Penyakit
yang umumnya berakhir dengan kematian. Ex rabies
2. Kararteristik
penyakit tidak melunar
a. Tidak
di tularkan
b. Etiologi
sering tidak jelas
c. Agent
penyebab ( non living agent)
d. Durasi
penyakit panjang (kronis)
e. Fase
subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis
C. Beberapa Penyakit Menular dan Tidak
Menular di Indonesia
1. Empat
Terbanyak dari Penyakit Tidak Menular, yaitu:
a. Penyakit
Kardiovaskuler
Secara
global, penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu dan
diproyeksikan akan tetap demikian. Penyakit kardiovaskuler mencakup penyakit
jantung koroner, penyakit serebrovaskuler, peningkatan tekanan darah, penyakit
arteri perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, dan gagal
jantung.Penyebab utama penyakit kardiovaskuler adalah merokok, aktivitas fisik
yang kurang, dan diet yang tidak sehat.Merokok, diet yang tidak sehat, dan
aktivitas fisik yang kurang meningkatkan risiko serangan jantung dan
stroke.Tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, namun dapat menyebabkan
serangan jantung dan stroke.Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskuler
terjadi di negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Status ekonomi yang
rendah meningkatkan paparan faktor risiko dan kerentanan terhadap penyakit
kardiovaskuler.
b. Kanker
Kanker
menyumbang kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler.Jenis utama kanker
adalah kanker paru, kanker perut, kanker kolorektal, kanker hati, dan kanker
payudara.Lebih dari 70% semua kematian akibat kanker terjadi di negara
berpenghasilan rendah sampai menengah. Dan diproyeksikan akan terus meningkat
dengan perkiraan 11.5 juta kematian pada 2030. Faktor risiko utama kanker
adalah merokok, konsumsi alkohol, faktor makanan (termasuk konsumsi sayur dan
buah yang kurang), aktivitas fisik yang kurang, infeksi kronis dari
Helycobacter pylori, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan beberapa jenis
Human Papilloma Virus (HPV), serta lingkungan dan risiko kerja yang berhubungan
dengan pengion dan radiasi.
c. Penyakit
Pernapasan Kronis
Penyakit
pernapasan kronis adalah penyakit pada saluran udara dan struktur paru lainnya
seperti asma dan alergi pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit
paru kerja (kerusakan paru akibat debu, uap, atau gas berahaya yang terhirup
pekerja di tempat kerja), sleep apnea syndrome, dan hipertensi
pulmonal.Prevalensi penyakit ini meningkat dimana-mana, khususnya di kalangan
anak-anak dan orang tua serta meningkat di daerah dengan penghasilan rendah
samai menengah. Penyakit pernapasan kronis sering kurang
diperhatikan,underdiagnosed, kurang diobati, dan kurang dicegah. Faktor risiko
dari penyakit pernapasan kronis adalah merokok (baik aktif maupun pasif),
terpapar polusi udara, paparan allergen, infeksi saluran pernapasan berulang
pada anak, serta debu kerja dan bahan kimia
d. Diabetes
Mellitus
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara
efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.Risiko kematian orang yang
menderita diabetes mellitus adalah dua kali lipat dibandingkan orang tanpa
diabetes mellitus.Ada dua tipe diabetes, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan
diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 ditandai dengan kurangnya
produksi insulin; tanpa pemberian insulin harian, diabetes mellitus tipe 1 akan
berakibat fatal. Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan karena penggunaan insulin
yang tidak efektif; diabetes mellitus tipe 2 merupakan 90% tipe dari penderita
diabetes di seluruh dunia, hal ini merupakan dampak dari kelebihan berat badan
dan kurangnya aktivitas fisik. Peningkatan kadar gula darah adalah efek dari
diabetes yang tidak terkontrol sehingga perlahan dapat merusak jantung,
pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf sehingga memiliki implikasi yang buruk
terhadap kesehatan dan kualitas hidup.
2. Beberapa
Penyakit Menular
a. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit
menularyang menyerang organ hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta
virus dan tidak bersihnya lingkungan sekitar, sehingga menginfeksi hati dan
terjadi peradangan.
b. Penyakit PES
PES atau yang juga dikenal
dengan Pesteurellosis, merupakan penyakit pada tikusdan hewan pengerat lainnya
yang disebabkan oleh bakteri dan dapat ditularkan pada manusia. Kutu tikus
adalah yang paling sering menjadi perantara dalam penularan penyakit ini. Pada
manusia, PES dapat dibedakan menjadi. Yaitu PES Kelenjar Getah Bening, PES
Infeksi Luas, Dan PES Pneumonik atau PES Paru-paru.
c. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru
adalah suatu peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit
lainnya. Peradangan terjadi pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya
bertugas untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya
peradangan, organ ini menjadi terisi cairan sehinggapenyerapan oksigen
terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gejalanya dmulai dari demam, batuk,
hingga mengalami kesulitan bernapas.
d. Tuberkulosis
(TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit
infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil
yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat. Akibtanya, akan
membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90%
cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya
pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus menerus.
e. Polio
Penyakit yang menyerang tubuh
terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat mengakibatkan pelemahan otot
yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat mengalami kelumpuhan bahkan hingga
kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang sangat menular.
f.
AIDS
AIDS adalah penyakit yang
menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk membentuk kekebalan
tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan sangat mudah dihinggapi
berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan kematian.
D. Cara Penyebaran Penyakit Menular dan
Tidak Menular
1. Penyakit
Menular
a. Influenza
Influenza disebabkan oleh virus. Cara pencegahannya
agar tubuh tidak mudah terserang virus. Misalnya makan dengan teratur,
istirahat yang cukup, minum air outi sesuai kebutuhan, berolahraga dan memiliki
gaya hidup yang sehat.
b. Tuberculosis
(TBC)
Tuberculosis adalah penyakit infeksi saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri basil. Cara penularannya adalah melalui
pernafasan.
c. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasite lain seperti jamur, protozoa
dan cacing. Cara penularannya adalah melalui cairan dari mulut (muntah) yang
tidak dibersihkan dengan baik, melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang
digunakan, melalui saluran air dan lingkungan yang tidak bersih.
d. Cacar
air
Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus varicella zoster yang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang
menggelembung maupun tidak, melempuh, dan terasa gatal.
e. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular, dan
penularannya melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
f.
Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit menular yang menyerang organ
hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya di
lingkungan sekitar. Cara penularannya melalui cairan tubuh seperti ludah,
melalui kulit, pemakai jarum suntik yang sudah bekas, atau alat tattoo.
2. Penyakit
Tidak Menular
Pada penyakit yang tidak menular ini, penyakit berasal dari
tubuh penderita. Misalnya pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan
nutrisi, dan lingkungan yang tidak bersih.
E. Program atau Kebijakan Kesehatan
Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan
1. Penyakit
Tidak Menular
-
Mempertinggi Nilai Kesehatan
Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara
yaitu melalui usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan
lingkungan (sanitasi) Usaha Kesehatan (hygiene) Perseorangan yaitu lebih
menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatn perorangan. Contoh dari
kesehatan perorangan adalah: Dengan makan makanan yang memenuhi gizi, Merebus
air hingga matang, Menggosok gigi secara teratur, Memasak makanan dengan
memperhatikan gizinya, Mencuci tangan sebelum memegang makanan, Menutup tempat
air yang ada di rumah, Tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup, Pemeriksaan
kesehatan tubuh kita secara berkla (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993). Usaha
Kesehatan Lingkungan (sanitasi) usaha yang lebih menitikberatkan kepada
kepribadian lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan perorangan atau masyarakat. Contoh usaha kesehatan
lingkungan dengan cara sanitasi adalah:
a. Membuat
jamban keluarga (MCK)
b. Penyediaan
sumber air minum yang bersih
c. Pembuatan
tempat pembuangan sampah
d. Pengendalian
pencemaran tanah, udara dan air
e. Serta
pengawasan terhadap sector penyebar penyakit
-
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehata secara berkala merupakan suatu upaya
untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini,
kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi sedini mungkin. Di samping itu,
melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin yang berkaitan
dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai
kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi.
-
Pola Hidup Sehat Dengan GERMAS
GERMAS merupakan
salah satu upaya untuk memperkecil terjadinya PTM, pola makan sehat, hindari
makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi.
Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung.
Hindari prilaku merokok untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan
ini agar jantung tetap sehat. Stres juga harus dihindari, karena di saat
seseorang mengalami stres tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang
menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi
tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah.
Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
Pola hidup sehat juga dapat juga dilakukan seperti kegiatan olahraga (berjalan
kaki, jalan cepat, atau jogging).
2. Penyakit
Menular
Arah
kebijakan dan strategi Ditjen PP dan PL didasarkan pada arah kebijakan dan
strategi Kementerian Kesehatan yang mendukung arah kebijakan dan strategi
nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019. Arah kebijakan Ditjen PP dan PL didasarkan pada
arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:
a. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health
Care)
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina
kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya yaitu: 1. Meningkatkan dan
memberdayakan masyarakat. 2. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat. 3.
Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan. 4. Memantau dan mendorong pembangunan
berwawasan kesehatan
b. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan
(Continuum Of Care)
Pendekatan ini dilaksanakan melalui
peningkatan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan
pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.
Keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dilakukan oleh Ditjen PP dan PL
melalui strategi sebagai berikut: 1. Pelaksanaan deteksi dini penyakit menular
dan tidak menular 2. Penyelenggaran imunisasi 3. Penguatan surveilans epidemiologi
dan faktor risiko
c. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan
Intervensi berbasis risiko kesehatan pada
Pogram Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dilakukan pada kegiatan
khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi, balita dan lansia, ibu
hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok berisiko, serta
masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah bermasalah
kesehatan.
Strategi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan dalam Rencana Aksi Program PP dan PL dilakukan melalui perluasan
cangkupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada dugaan potensi
meningkatnya kejadian penyakit menular), perluasana skrining AIDS, deteksi dini
Hepatitis B dan C, dll.
F. Evaluasi Program/Kebijakan Terkait
Kementerian
kesehatan juga mempunyai berbagai program antara lain di pencegahan penyakit
menular dan tidak menular, KIA, pelayanan rumah sakit. Saat ini di kementrian
kesehatan juga tidak ada tradisi melakukan monitoring dan evaluasi secara
independen. Akibatnya, kinerja kegiatan pelaksanaan kebijakaan dan program
kementrian kesehatan belum dapat di nilai daan berbagai program seperti usaha
penurunan kematian ibu dapat dikatakan belum berhasil ditangani. Akhir-akhir
ini dilaporkan juga bahwa pelaksaan kebijakan TB juga bermasalah. Oleh karena
itu adanya monitoring dan evaluasi merupakan suatu keharusan dan diperlukan
perjuangan untuk mewujudkan.
BAB III
PENUTUP
Penyakit
Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi
perhatian nasional maupun global. Sedangkan penyakit menular adalah penyakit
yang sangat berbahaya karena angka kematian yang cukup tinggi dan dapat
menimbulkan kecacatan. Perbedaan dari kedua penyakit tersebut memerlukan
pendekatan epidemiologi tersendiri, mulai dari penentuan sebagai masalah
kesehatan di masyarakat sampai pada upaya pencegahan dan penanganannya.
Penyakit menular umumnya diagnosanya mudah, rantai penularannya jelas dan
banyak ditemui di negara berkembang. Sedangkan penyakit tidak menular banyak
dtemui di negara industri, tidak ada rantai penularan, diagnosanya sulit dan
membutuhkan biaya yang relatif mahal.
Penyakit
menular dan tidak menular merupakan penyakit yang harus di waspadai. Oleh karna
itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C guna
membangun daya tahan tubuh, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memakan
makanan yang sehat dan bergizi, dan olah raga yang teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta S. DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR DI DAERAH SEMI-PERKOTAAN : SEBUAH EVIDENCE BASED PRACTICE DI PADUKUHAN
SAMIRONO , SLEMAN YOGYAKARTA. 2020;4(2):43–9.
Bainus A, Budi Rahcman J. Editorial:
Pandemi Penyakit Menular (Covid-19) Hubungan Internasional. Intermestic J Int
Stud. 2020;4(2):111.
https://www.jpkmsuryasumirat.com/index.php/berita/artikel/107-30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya
Darmawan, A. 2016. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR. JMJ, 4 (2), 195–202
Yurmaliza, & Zakiyuddin. 2019. Pencegahan dini terhadap penyakit tidak
menular (PTM) melalui germas. Jurnal
pengabdian masyarakat multidisiplin, 2(3), 168-175
Hastiningsih WT dan AAS. Edukasi Pencegahan Penyakit Menular dan
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di Tempat Penitipan Anak Pada Staf Griya Anak
Surabaya. J Pengabdi. 2020; 4 (1):82–6.
Noname. 2017. 30 Jenis Penyakit Menular, Penyebab, dan Pencegahanya. Diunduh https://www.jpkmsuryasumirat.com/index.php/berita/artikel/107-30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya
pada Senin, 12 Oktober 2020
Kemkes. Rencana Aksi Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019. Pada Senin, 12 Oktober
2020. Diunduh https://www.kemkes.go.id/resources/download/LAKIP%20ROREN/1%20perencanaan%20kinerja/Rencana%20Aksi%20Program%20PPPL.pdf
Darmawan, Armaidi. 2016. Epidemiologi Penyankit Menular dan Penyakit
Tidak Menular. Diunduh https://media.neliti.com/media/publications/70642-ID-none.pdf
pada Senin, 12 Oktober 2020